Datangi Latihan Bima Perkasa Jogja, Dirut IBL Ungkap Potensi Yogyakarta Sebagai Kota Basket

Kata Junas, pertama Yogyakarta memiliki potensi market dan tidak pernah mengecewakan selama penyelenggaraan IBL.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Bima Perkasa Jogja
Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, mendatangi lokasi latihan Bima Perkasa Jogja (BPJ) di GOR Amongrogo Yogyakarta, Rabu (24/7/2024).

Pada kunjungan itu, Ia mengemukakan tentang potensi Yogyakarta sebagai salah satu kota basket di Indonesia.

Sebab, Yogyakarta punya dua aspek yang mampu mempertebal predikat itu.

Kata Junas, pertama Yogyakarta memiliki potensi market dan tidak pernah mengecewakan selama penyelenggaraan IBL.

"Selama historikal IBL Yogya tidak pernah failed, tidak pernah sepi. GOR yang besar ini selalu penuh dan dari data kami fans basket di Yogya sangat besar," katanya.

Aspek kedua adalah tim basket yang bisa menjawab ekspektasi fans. Setiap game yang digelar dalam format home dan away musim ini bukan sekadar perkara menang kalah sebuah tim.

Fans datang karena ingin melihat tim yang mewakili kotanya bermain mati-matian dan menghibur.

Selain bicara tentang Yogyakarta, dia juga memaparkan indikator keberhasilan IBL musim ini.

Sejumlah tantangan diatasi klub-klub IBL dengan baik, salah satunya format home-away yang baru tahun ini diadakan.

Baca juga: Bima Perkasa Jogja Gandeng Yayasan Bopkri Majukan Basket di Kalangan Pelajar

Kendati masih ada sejumlah indikator yang masih perlu dicapai ia sangat puas.

"Dari sistem home dan away ini semua indikatornya menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Tiap tim kompetitif," imbuhnya.

Saat ini IBL sudah memasuki fase Playoff semifinal. Dewa United, Pelita Jaya, Satria Muda, dan Prawira Bandung bakal saling 'tikam' memperebutkan tiket final.

Satria Muda berhadapan dengan Dewa United sementara Prawira, juara musim lalu ditantang Pelita Jaya.

Dua laga semifinal diprediksi ketat lantaran di sesi reguler rekor tim yang saling berhadapan di semifinal adalah 1-1.

"Prawira punya hasrat yang lebih mempertahankan gelar. Satria Muda, tidak mau kepeleset seperti musim lalu," katanya.

Adapun, Pelita Jaya tiga tahun terakhir masuk final tapi belum bisa membawa gelar juara. Dewa United tim baru di semifinal dan peluang bagi mereka sama kuatnya.

"Inilah yang menarik untuk disaksikan bersama," tandas Junas. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved