BEI DIY Ungkap Kendala Perusahaan di DIY Melantai di Bursa
Irfan Noor Riza mengatakan transparansi laporan keuangan sangat penting untuk Initial Public Offering (IPO) atau Penawaran umum perdana.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY mengungkap ada beberapa kendala perusahaan-perusahaan di DIY untuk melantai di Bursa.
Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY, Irfan Noor Riza, mengatakan transparansi laporan keuangan sangat penting untuk Initial Public Offering (IPO) atau Penawaran umum perdana.
“Banyak dari perusahaan-perusahaan ini khawatir akan audit laporan keuangan mereka yang memang merupakan salah satu syarat wajib untuk bisa IPO. Laporan keuangan yang telah diaudit beberapa tahun terakhir merupakan salah satu syarat bagi perusahaan yang ingin IPO,” katanya, Minggu (21/07/2024).
Audit laporan keuangan tersebut tidak bisa dilakukan oleh sembarang akuntan yang ditunjuk sendiri oleh perusahaan.
Hanya akuntan publik yang ditunjuk Otoritas Jasa Keuangan yang dapat mengaudit laporan keuangan perusahan yang akan IPO.
Baca juga: Hingga Juni 2024, BEI DIY Catat Jumlah Investor Pasar Modal DIY Terus Tumbuh Positif
Penyebab lainnya berhubungan dengan jumlah pemegang saham perusahaan. Irfan mencontohkan jika saham perusahaan dipegang oleh lebih dari tiga orang dalam satu keluarga.
Perusahaan tersebut bisa IPO jika semua anggota keluarga pemegang saham setuju.
“Ini akan sulit IPO. Jika satu saja pemegang saham tidak menyetujui, maka proses untuk menuju IPO tidak bisa dilanjutkan,” ujarnya.
Meski ada beberapa kendala, namun ia tetap optimis jumlah emiten dari DIY bisa bertambah. Apalagi banyak manfaat yang diterima perusahaan jika go public melalui IPO di BEI.
Dari total 937 emiten di BEI, 8 emiten berasal dari DIY.
“Sehingga harapannya kisah sukses dari perusahan-perusahaan di DIY yang lebih dahulu melantai di Bursa, akan menjadi magnet bagi perusahaan lain untuk mengikuti jejak melantai di Bursa melalui IPO,” pungkasnya. (*)
BEI DIY Proyeksikan IHSG Masih Menguat Hingga Akhir Juli 2025 |
![]() |
---|
Volatilitas IHSG Meningkat Akibat Perang Israel-Iran |
![]() |
---|
Penanaman 1.500 Bibit Durian Bawor di Karang Tengah Banyumas |
![]() |
---|
BEI Berikan Edukasi dan Literasi Pasar Modal pada Timnas Senior Wanita Indonesia |
![]() |
---|
BEI Sebut Ada Beberapa Perusahaan di DIY Yang Pilih Tunda IPO Tahun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.