Apa Itu Peristiwa Aphelion yang Terjadi di Bulan Juli? Tidak Perlu Khawatir, Ini Penjelasan BMKG

Mengenal fenomena aphelion dan perihelion. BMKG sebut aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu dingin di Indonesia.

DOK. YouTube BMKG
Apa Itu Peristiwa Aphelion yang Terjadi di Bulan Juli? Tidak Perlu Khawatir, Ini Penjelasan BMKG 

Perbedaan musim tersebut kemudian akan berdampak pula pada karakteristik kondisi cuaca yang berbeda di setiap tempat.

Perihelion (Desember - Januari)

Bulan Desember-Januari merupakan waktu ketika bumi berada di posisi terdekat dengan matahari atau disebut pula perihelion.

Ketika perihelion terjadi, penyinaran matahari lebih terpusat di belahan bumi selatan yang membuat seolah-olah jika dilihat dari bumi, matahari ada di belahan bumi selatan (BBS).

Hal ini menyebabkan di BBS terjadi peningkatan suhu udara dan memunculkan area tekanan rendah. Kondisi inilah yang kemudian akan mempengaruhi sistem cuaca di wilayah Indonesia.

Periode ini membuat daerah tekanan rendah banyak muncul di wilayah selatan Indonesia dan daerah tekanan tinggi akan banyak muncul di wilayah utara Indonesia atau di benua Asia..

Maka, angin Baratan akan aktif di wilayah Indonesia dan berasosiasi dengan periode musim hujan.

Aphelion (Juni - Juli)

Periode bulan Juni - Juli merupakan waktu ketika orbit bumi berada di posisi terjauh dari matahari atau yang biasa disebut aphelion.

Penyinaran matahari lebih terpusat di belahan bumi utara, seolah-olah jika diamati dari bumi, matahari akan ada di belahan bumi utara.

Wilayah Indonesia dominan terjadi angin Timuran yang berasosiasi dengan musim kemarau.

BMKG: Aphelion dan Perihelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu

Pihak BMKG menjelaskan, beberapa referensi menyebutkan bahwa suhu udara rata-rata di bumi lebih rendah pada masa Perihelion dibandingkan Aphelion.

Mengapa?

Hal tersebut disebabkan oleh distribusi daratan dan lautan yang tidak berimbang antara belahan bumi utara dan juga belahan bumi selatan.

Luas daratan yang lebih mudah untuk menerima panas dari radiasi matahari lebih mendominasi di wilayah belahan bumi utara dibandingkan dengan luas, sehingga suhu rata-rata di bumi akan lebih tinggi pada kisaran bulan Juli dibandingkan dengan bulan Januari.

Setelah dilakukan pengamatan, di Indonesia tidak ditemukan perbedaan suhu udara yang signifikan pada masa aphelion maupun perihelion.

BMKG mengamati, suhu maksimum dan minimum di Indonesia saat terjadinya perihelium dan aphelion tidak memiliki perbedaan yang jauh.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved