Sri Sultan HB X Tegaskan Komitmen Lanjutkan Proyek ITF Bawuran, Sekda Klaim Sudah Ada Investor
Sultan menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proyek strategis ini, meski sejauh ini keterbatasan anggaran menjadi penghambat
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara terkait mandeknya proyek pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi di Bawuran, Pleret, Bantul.
Sultan menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proyek strategis ini, meski sejauh ini keterbatasan anggaran menjadi penghambat. Pembangunan ITF membutuhkan dana besar yang harus dialokasikan secara bertahap.
"(Pembangunan) tahap kedua baru tahun ini. Ya anggaran e kan raiso satu tahap. Harus dua tahap. Nanti kan dimulai, kita kan sudah sepakat untuk pelaksanaan itu," jelas Sultan, Senin (8/7/2024).
Lebih lanjut, Sultan menjelaskan bahwa ITF Bawuran bukan hanya untuk mengolah sampah menjadi pupuk, tetapi juga menjadi bahan baku industri.
"Kita kan sudah sepakat, untuk pelaksanaan itu. Justru bagi kami Bawuran itu sebagai bentuk sampah menjadi bahan baku industry bukan sekadar sampah sampah dibuang tapi menjadi bagian dari industrualisasi," tuturnya.
Sultan berharap ITF Bawuran dapat menjadi solusi pengelolaan sampah dan pengembangan industri di DIY, tidak hanya untuk Bantul dan Kota Yogyakarta, tetapi juga Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
"Karena tanah itu luas, harapan saya bukan hanya Bantul dan Kota Yogya, siapa tahu Sleman juga lari ke situ, Kulon Progo dan Gunungkidul pun bisa lari ke situ karena harapannya itu menjadi produk industri. Produknya kan ada dan kita sudah tahu, bisa jadi mebel dan sebagainya, bukan sekadar sampah jadi pupuk. Pupuk itu hanya 20 persen sisanya bahan baku industry dari sampah," imbuhnya.
Baca juga: Terapkan Jadwal Pembuangan Sampah Organik dan Anorganik di Depo, Pemkot Yogya: Penguatan Sektor Hulu
Sekadar informasi, pembangunan ITF Bawuran di atas Sultan Ground, Padukuhan Sentulrejo, Bawuran, Pleret, Bantul ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada Juni 2024.
ITF ini diproyeksikan mampu menerima 70 ton sampah per hari dan mengolahnya hingga 50 ton per hari.
Pembangunan ITF Bawuran merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan sampah di wilayah DIY.
Sementara itu, Sekda DIY, Beny Suharsono, menegaskan bahwa proyek ITF Bawuran tetap berjalan dan tidak dibatalkan.
Beny juga menjelaskan bahwa sudah ada calon investor dari Amerika Serikat yang tertarik untuk berinvestasi dalam proyek ini.
"(ITF Bawuran) itu kan proses industri, kan butuh investasi dan Gubernur juga sepakat investasi kan tidak jangka pendek, tapi jangka menengah dan panjang. Nantinya (sampah) juga diolah tidak hanya sampah, tapi bahan baku industri," terang Beny.
"Nanti (pengolahan) sampah skala besar di sana, satu olah sampah dan satu lagi mengolah hasil sampah," lanjutnya.
"(ITF Bawuran) tidak batal, sudah ada investor yang masuk ada dari Amerika dan sudah datang ke Kepatihan," jelasnya. (HAN)
Sri Sultan HB X: Pejabat Harus Peka, Jangan Timbulkan Kecemburuan Sosial |
![]() |
---|
Arti Gendhing Raja Manggala yang Diputar Saat Sri Sultan Temui Massa di Mapolda DIY |
![]() |
---|
Jaga Kondusifitas, Pelajar dan Mahasiswa Sumut di Jogja Diminta Ikuti Imbauan Sri Sultan HB X |
![]() |
---|
Mapolda DIY Mulai Dibersihkan, Kerugian Masih Didata |
![]() |
---|
Sultan HB X Sampaikan Duka Cita untuk Affan Kurniawan, Prihatin Perubahan Demokrasi Memakan Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.