Berita Bisnis Hari Ini

Transaksi Kripto di Indonesia Melonjak hingga 500 Persen

Transaksi kripto mencapai Rp49,82 triliun, mengalami lonjakan sebesar 506,83 persen dibandingkan dengan Mei 2023.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Transaksi Kripto di Indonesia Melonjak hingga 500 Persen 

Tribunjogja.com - Volume transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia mencatat angka yang signifikan.

Pada Mei 2024, Data Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi Indonesia (Bappebti) menunjukkan bahwa transaksi kripto mencapai Rp49,82 triliun, mengalami lonjakan sebesar 506,83 persen dibandingkan dengan Mei 2023.

Sepanjang Januari hingga Mei 2024, total nilai transaksi telah mencapai Rp260,9 triliun, melebihi total transaksi sepanjang tahun 2023 yang sebesar Rp149,3 triliun.

Kenaikan ini menunjukkan tren positif dan minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap aset kripto di Indonesia.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Yudhono Rawis, mengatakan pertumbuhan transaksi kripto ini sangat positif.

Menurutnya, hal ini mencerminkan minat yang semakin tinggi dari masyarakat terhadap investasi kripto di Indonesia, meskipun terdapat berbagai tantangan yang dihadapi industri ini.

"Tantangan yang dihadapi pasar kripto global saat ini cukup kompleks. Situasi makroekonomi yang belum stabil, ditambah dengan sikap The Fed yang belum melunak terhadap kebijakan moneternya, memberikan tekanan pada pasar kripto. Selain itu, arus masuk ETF Bitcoin yang melemah dari investor institusi di Amerika Serikat juga mempengaruhi sentimen pasar. Meskipun demikian, kami tetap optimis dengan pertumbuhan industri kripto di Indonesia, karena minat dan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto terus meningkat," kata Yudho.

Sementara, jumlah investor kripto di Indonesia hingga Mei 2024 mengalami penurunan menjadi 19,75 juta pelanggan, dibandingkan dengan April 2024 yang mencapai 20,16 juta.

Penurunan ini disebabkan oleh penyesuaian data setelah salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) berhenti beroperasi.

Di sisi lain, jumlah investor aktif yang bertransaksi pada Mei 2024 tercatat sebanyak 893.541, dengan penambahan jumlah investor sebesar 363.101 pada bulan tersebut.

Yudho juga memberikan pernyataan terkait penyesuaian data jumlah investor.

Ia menjelaskan bahwa proses penyesuaian ini penting untuk memastikan data yang akurat dan mencerminkan kondisi pasar yang sesungguhnya.

"Kami dari asosiasi telah mengikuti perkembangan terkini terkait rencana penutupan bisnis salah satu CPFAK di Indonesia. Kami menghormati keputusan perusahaan tersebut dalam merespon dinamika yang terjadi," imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa asosiasi akan terus mengawal proses penutupan bisnis salah satu CPFAK tersebut agar tetap mengutamakan keamanan dana nasabah.

"Kami mendorong untuk menyelesaikan semua kewajibannya kepada para nasabah dengan transparan dan akuntabel,"
tambah Yudho yang juga CEO Tokocrypto .

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved