Shaggydog Akan Keluarkan Album Baru di Usianya yang ke-27 Tahun 

Shaggydog, band yang terbentuk pada Tanggal 1 Juni 1997 di Sayidan, sebuah kampung yang terletak di pinggir sungai di tengah kota Jogja telah berumur

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok Shaggydog
Penampilan dari Shaggydog 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Shaggydog, band yang terbentuk pada Tanggal 1 Juni 1997 di Sayidan, sebuah kampung yang terletak di pinggir sungai di tengah kota Jogja telah berumur 27 tahun.

Bisa melewati usia kritis ’27 Club’, Shaggydog  berkomitmen tetap produktif sepanjang masa.  

Vokalis Shaggydog, Heruwa mengungkapkan, selama 27 tahun pasti ada suka duka yang dialami. Ia mengibaratkan, seakan tak terasa Shaggydog telah menempuh waktu yang cukup panjang namun perjalanan yang bagai roller coaster ini tetap mereka nikmati.

Kelanggengan ini disebutnya karena berbagai faktor.

“Faktornya banyak, apalagi kita ber-6 jadi yang jelas harus toleransi tingkat tinggi, menekan ego masing-masing, saling menghargai, komunikasi dan transparansi, soal duit terutama,” ujarnya disambung tawa.

Baca juga: LIVE STREAMING Swiss vs Italia Euro 2024 Malam Ini Pukul 23:00 WIB RCTI Vision Plus RCTI Plus

Di sisi lain, pada umur 27 tahun ini Shaggydog juga harus berduka.

Pemain saxophone mereka, Danar Dono atau lebih dikenal PamPam meninggal dunia pada Senin (10/6/2024).

Heruwa mengatakan bahwa kepergian Pam Pam menorehkan duka yang dalam. Terlebih PamPam sudah bersama Shaggydog sejak 10 tahun terakhir.

“Kami sangat kehilangan. Kepergiannya sangat tiba-tiba. Padahal kemarinnya baru selesai main dari kalimantan. Saat  itu kami bingung, nggak tahu harus bagaimana, perasaan campur aduk.  Ya semoga dia tenang di sana,” ungkapnya.

Usai kepergian Pampam, Shaggydog tetap bangkit dan terus berkarya. Heruwa mengatakan bahwa di umur 27 tahun ini, mereka tengah menyiapkan album baru. Ini adalah album ketujuh Shaggydog yang direncanakan akan rilis juga di tahun ini.

Rencananya, album baru tersebut akan full dengan lagu baru. Jumlahnya ada 10 track.

“PR yang paling besar dari sebuah band ya bikin album. Saat ini progresnya sudah 80 persen, mudah-mudahan di tahun ini bisa keluar,” tuturnya.  

Umur panjang dan produktivitas dari Shaggydog dapat menjadi contoh untuk band-band baru, terkhusus yang ada di Jogja. Heruwa mengatakan, bahwa yang terpenting dalam berkarya di dunia musik adalah konsisten dan menikmati proses, seperti yang dilakukan Shaggydog selama ini.
 
“Nikmati saja yang sudah kamu mulai, yaitu ngeband, karena awal ngeband kan untuk senang-senang. Jangan terlalu disetting harus ini harus itu, nikmati saja prosesnya. Nanti hasil akan otomatis mengikuti, karena itu juga yang kami alami,” pungkasnya. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved