Berita Pendidikan Hari Ini

Kesulitan Daftar PPDB Online, Puluhan Orang Tua Datangi Posko Layanan di Disdikpora Bantul

Puluhan orang tua mendatangi posko layanan dan informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang berada di Dinas Pendidikan Kepemudaan

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUN JOGJA/Neti Istimewa Rukmana
Wakil Bupati Bantul, Kepala Disdikpora Bantul dan sejumlah pejabat berkepentingan sedang meninjau posko layanan dan informasi PPDB di halaman Disdikpora Bantul, Senin (24/6/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Puluhan orang tua mendatangi posko layanan dan informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang berada di Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul

Rata-rata, mereka mendatangi posko tersebut karena memiliki kendala untuk mengaktifkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Satu di antara orang tua peserta PPDB yang turut mengantre di lokasi tersebut, Esti Hariyani (35), warga Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, mengaku sempat bingung karena baru pertama kali mendaftarkan anaknya untuk ikut PPDB sekolah menangah pertama (SMP).

Baca juga: Kisah Sahid Ramandhani: Kuliah Gratis di UNY, Lulus Tanpa Skripsi dan KKN

"Saya coba-coba dulu (daftarkan anak masuk SMP jalur afirmasi). Ini baru pertama. Jadi bingung," katanya kepada awak media di halaman Disdikpora Bantul, Senin (24/6/2024).

Dikatakannya, sehari yang lalu, Esti sudah mengakses PPDB SMP secara online. Namun, DTKS di dalam pendaftaran itu belum aktif, sehingga harus datang ke Disdikpora Bantul untuk mengambil token.

"Kan Waktu itu mau ambil jalur afirmasi dan DTKS-nya sudah masuk, tapi belum aktif. Katanya, aktifkannya hari ini. Jadi ngambil token," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, mengatakan, PPDB online menjadi bagian strategi untuk mempercepat pelayanan atau akses peserta didik dalam mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.

"Memang itu nilai positifnya baik, tapi juga ada kendalanya. Nah mungkin bagi orang tua atau anak-anak kita yang antre melakukan aplikasinya ada yang mengalami keterlambatan, sehingga terus kami lakukan evaluasi," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, mengatakan, pihaknya telah meminta bantuan kepada seluruh pihak SD dan SMP.

Di mana, seluruh SD di Kabupaten Bantul sudah melaporkan data peserta didik untuk kemudian dilakukan input dalam sistem PPDB SMP.

"Jadi, nanti semua data yang anak-anak di Kabupaten Bantul sudah ter-input di dalam sistem, sehingga tinggal klik NISN dan datanya semua sudah keluar," jelasnya.

Akan tetapi, untuk anak-anak yang berada dari luar Kabupaten Bantul belum di-input oleh Disdikpora Bantul, sehingga nanti bisa mendatangi operator sekolah atau kantor Disdikpora Bantul.

"Jadi, mereka cukup membawa data-data yang lengkap dan nanti kami batu input-kan kalau memang ada yang belum bisa mengikuti PPDB," urainya.

Demikian pula apabila ada data DTKS yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial atau Petugas  Pusat Kesejahteraan Sosial di tingkat kalurahan, kata Nugroho akan diterima oleh Disdikpora Bantul untuk mengikuti prosedur PPDB.

"Dan kalau DTKS-nya belum aktif bisa langsung ke sekolah terkait atau ke kami (Disdikpora Bantul). Kami juga buka pelayanan terkait PPDB dan pelayanannya sampai benar-benar pelaksanaan PPDB selesai," tandas dia. (nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved