Info Haji 2024

Cerita Anggota DPR RI Arteria Dahlan yang Ditangkap Polisi Arab Saudi saat Jadi Timwas Haji

Pemerintah Arab Saudi benar-benar memberlakukan aturan ketat terkait izin/visa resmi jelang puncak ibadah haji.

Editor: ribut raharjo
kemenag.go.id
Ilustrasi 

Adapun rapat antara Timwas Haji DPR RI dengan Kementerian Agama kemarin dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal, dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief.

Hadir juga, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, para pejabat Eselon II Ditjen PHU, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, dan delegasi Amirul Haj.

Sementara dari DPR RI hadir Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Timwas DPR Abdullah Muhaimin Iskandar, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, Abdul Wahid, Diah Pitaloka, dan Ace Hasan Syadzily.

Ada sejumlah hal yang dibahas dalam rapat tersebut. Di antaranya perkembangan terakhir persiapan layanan pada puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), serta evaluasi atas penyelenggaraan ibadah haji pada fase keberangkatan hingga menjelang puncak haji.

Dalam rapat itu Timwas Haji DPR RI menyoroti sejumlah hal yang menjadi temuan mereka di lapangan. Di antaranya adalah masalah stiker bendera Indonesia yang biasa jadi penanda identitas bus shalawat, kini justru menghilang.

"Kemarin sempat jadi sorotan dari para anggota Panwas ini adalah soal bus shalawat kita itu justru menjelang akhir, identitas Indonesianya hilang. Benderanya tidak ada," kata Ace Hasan.

Ace mengatakan Timwas sudah menelusuri penyebab hilangnya bendera Indonesia di bus shalawat itu.

Jawaban yang mereka dapat di lapangan tentang ini adalah bahwa hal ini karena aturan dari otoritas Arab Saudi.

Namun, jawaban itu tak membuat Timwas Haji DPR RI puas karena faktanya bendera negara lain masih ada di sejumlah bus shalawat.

Timwas menilai hal ini akan membingungkan jemaah haji Indonesia karena jemaah tak akan berani naik bus kalau tanpa identitas seperti bendera itu.

"Kalau kemarin ditanya ini otoritas pemerintah Arab Saudi yang mencoretnya atau mencabutnya tapi, pada saat bersamaan ketika kami lihat kemarin bendera Iran ada di bis mereka, tidak ada yang mencabut," katanya.

Ace pun menyentil soal hubungan diplomasi dan jumlah jemaah haji Indonesia yang jauh lebih besar dibandingkan negara lain.

"Padahal kurang apa hubungannya Indonesia dengan Arab Saudi? Kenapa bendera kita dicopot. Turki nggak dicopot. Ini penting, karena untuk memastikan identifikasi. Bagi calon jemaah kita kalau bukan bendera Indonesia mereka tak berani ya," kata Ace.

Menurut Ace ini menjadi penting karena menyangkut soal identitas kebangsaan. "Ini penting. Harus bisa dipastikan kalau alasannya dicopot oleh pemerintah atau otoritas di lapangannya seperti itu, pertanyaannya mengapa negara lain identitasnya ada? Ini penting untuk menjadi catatan Timwas," kata Ace.

Menjawab hal itu Menteri Agama berjanji akan mengecek temuan dari Timnas Haji DPR RI itu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved