Mengenal Sanny Harsono, Wasit Taekwondo Perempuan Berlisensi Internasional asal Yogyakarta
Sanny Harsono merupakan wasit taekwondo perempuan pertama di Yogyakarta yang memiliki lisensi internasional.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di sebuah pertandingan olahraga, wasit merupakan elemen penting karena bertugas sebagai pengadil dan pemimpin jalannya laga.
Selama ini, wasit selalu identik dengan kaum Adam.
Tak banyak wasit dari kalangan perempuan, apalagi di olahraga beladiri.
Namun, dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lahir satu wasit perempuan yang memiliki lisensi internasional. Sanny Harsono namanya.
Dia merupakan wasit taekwondo perempuan pertama di Yogyakarta yang memiliki lisensi internasional.
Sanny bercerita, awal mula terjun ke dunia perwasitan sekitar tahun 2009.
Selepas pensiun sebagai atlet taekwondo, Sanny ingin tetap berkontribusi di olahraga beladiri yang membesarkan namanya.
Saat itu, dia memilih sebagai wasit karena belum banyak wasit dari kalangan perempuan.
"Saya tertarik menjadi wasit karena senang dengan olahraga taekwondo, kemudian saat menjadi wasit mendapat banyak ilmu juga dan itu kan update terus ilmunya," ujarnya pada TribunJogja.com, Selasa (11//6/2024).
Baca juga: Taekwondo DIY Bakal Kirim Atlet Puslatda PON Try Out ke Thailand dan Korea Selatan
Perempuan kelahiran Yogyakarta tahun 1982 itu menyebut pada awalnya dia hanya menjadi wasit daerah.
Dia memimpin laga di kejuaraan daerah (Kejurda) di nomor poomsae, kyorugi hingga para taekwondo.
Setelah beberapa lama, Sanny mulai mendapat kepercayaan menjadi wasit nasional dan bahkan menjadi wasit internasional.
Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas, Sanny rutin mengikuti pendidikan kilat (diklat) yang diadakan oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI).
"Jadi setiap daerah juga adakan diklat wasit saya ikuti, sekarang saya lisensinya wasit internasional kelas 2," ulasnya.
Dia mengungkap, lisensi wasit internasional untuk nomor Kyorugi didapatkan tahun 2017 di Taipei.
Sedangkan lisensi wasit internasional untuk nomor poomsae didapatkan tahun 2018 di Korea Selatan.
"Saya ikut pakai biaya pribadi karena senang dan ingin berkontribusi," ulasnya.
Selama menjadi wasit, dia sudah memimpin pertandingan di banyak event seperti PON, Kejurnas, SEA Games, ASIAN Games hingga level grand prix.
"Kalau di SEA Games sudah pernah memimpin, di kejuaraan grand prix dan grand slam juga," ucapnya.
Menurutnya, saat ini di Yogyakarta baru ada sekitar 6 wasit perempuan dan yang berlisensi internasional baru ada dirinya.
Sedangkan di tingkat nasional ada sekitar 10 wasit perempuan yang sudah berlisensi internasional.
Dia berharap, ke depan olahraga taekwondo terus berkembang dan semakin banyak wasit-wasit perempuan yang bermunculan.
"Semoga semakin banyak wasit bermunculan agar memajukan taekwondo terutama di Yogyakarta. Ketika SDM bagus akan berpengaruh ke atlet," tukasnya. (*)
Raih 4 Medali Emas, Tim Taekwondo Sleman Juara Umum di Porda DIY 2025 |
![]() |
---|
2 Anggota Polres Magelang Kota Sumbang 3 Medali di Kapolri Cup VI Taekwondo |
![]() |
---|
Saemaul Foundation Berikan Pelatihan Taekwondo Bagi Siswa Kapanewon Nanggulan Kulon Progo |
![]() |
---|
Kejuaraan Taekwondo Walikota Yogyakarta Cup Siap Naik Kelas Tahun Depan |
![]() |
---|
Kontingen DIY Raih 22 Medali di Ajang Taekwondo Internasional, Dua di Antaranya dari Kulon Progo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.