Kisah Inspiratif
Viral ! Seorang Guru di Bantul Kerap Pakai Pakaian Karya Siswanya
Indra Gunawan sengaja menggunakan pakaian karya para siswa didiknya sebagai metode pembelajaran yang efektif untuk para siswa.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.C0M, BANTUL - Baru-baru ini, seorang guru program keahlian busana SMK N 1 Pandak mencuri perhatian pengguna media sosial usai kerap menganakan pakaian karya siswanya saat proses belajar mengajar berlangsung.
Guru tersebut tak lain ialah Indra Gunawan. Ragam komentar positif dia terima karena dinilai memberikan inspirasi dengan inovasi pembelajaran yang unik dan menggugah semangat kreativitas para siswa.
Dia pun mengaku kepada awak media bahwa sengaja menggunakan pakaian karya para siswa didiknya saat memberikan pembelajaran program keahlian busana.
Dia menganggap bahwa itu menjadi metode pembelajaran yang efektif untuk para siswa.
"Dengan mengenakan pakaian karya para siswa itu, pembelajara jadi lebih efektif dari pada hanya sekadar memberikan penjelasan-penjelasan," ucapnya kepada wartawan di sela-sela tugasnya di SMK N 1 Pandak , Selasa (28/5/2024).
Kata laki-laki usia 48 tahun itu, pembelajaran secara meteri tidak begitu efektif.
Bahkan, para siswa hanya bisa berandai-andai seperti apa proyek yang akan digarap.
Tidak hanya itu saja, hasil karya yang digarap siswanya pun bisa kurang maksimal.
"Nah, kalau itu kami jelaskan dan kami beri contoh sambil mengenakan pakaian yang mereka bikin, itu akan cepat terserap dan cepat masuk ke dalam ide pikiran mereka," tutur Indra.
Di sisi lain, orang berdarah Bangka Belitung yang telah menetap di Kabupaten Bantul sejak 1996 itu mengaku sempat merasa sulit saat mengajar para siswa membuat ragam busana.
Akan tetapi, kesulitan itu hanya didapat mengajar siswa kelas awal.
"Kesulitan itu hanya terjadi saat kelas-kelas awal. Karena, mereka adalah anak lulusan SMP sederajat dan bukan 100 persen menyukai masuk program tata busana. Bisa jadi, karena paksaan orang tua, paksaan jurusan lain yang mereka tidak bisa ambil, dan sebagainya," beber dia.
Meski demikian, Indra tetap bersikap sabar dan terus memberikan edukasi kepada anak didiknya, agar menghasilkan karya yang banyak dilirik oleh masyarakat.
"Harapan saya itu, anak-anak saya bisa menjadi anak-anak yang hebat dalam bidangnya masing-masing. Harapan saya juga mereka hebat di bidang busana, biar sesuai dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya dan tinggal diasah kembali," pintanya.
Pihaknya pun berencana menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi untuk memasarkan produk-produk karya siswa program keahlian busana SMK N 1 Pandak .
Mulai Mengenakan Pakaian Karya Siswa Didiknya Pasca Covid-19
Indra menyebut, ide menggunakan pakaian karya-karya siswanya sudah dilakukan pasca pandemi Covid-19. Pasalnya, saat pandemi tersebut, anak didiknya sudah sekali untuk dikerahkan belajar.
"Dari situ, saya mencoba mengumpulkan energi dengan mencontohkan langsung seperti apa hasil karya kakak tingkat mereka (kakak tingkat siswa didiknya). Dan itu jadi gambaran yang nyata bahwa hasil karya kakak tingkat mereka juga bagus dan layak untuk digunakan," beber dia.
Kendati begitu, pakaian karya para peserta didiknya tidak selalu dipakai setiap hari. Pasalnya, pihak sekolah dan pemerintah setempat telah membuat peraturan seragam sekolah bagi para tenaga pengajar atau guru.
Sehubungan dengan hal itu, Indra hanya mengenakan pakaian karya anak didiknya setiap Kamis dan Jumat. Di mana, hari itu terdapat peraturan untuk guru mengenakan busana batik.
Indra Kembali Mengenakan Pakaian Siswa Didiknya
Pada saat diwawancara oleh awak media, Indra mengaku bahwa sedang mengenakan jas dari karya siswa didiknya sejak sekitar 2021 lalu.
"Baju yang sedang saya kenakan ini sebenarnya sudah dua kali rombak. Awalnya dibuat oleh salah satu anak didik saja pada 2021, lalu saya remake seperti ini," jelasnya.
Memang, secara kasat mata, pakaian tersebut terdapat beberapa motif jahitan yang terlalu menonjol dan tidak sinkron.
Demikian pula pada bagian depan pakaian tersebut. Namun, siapa sangka. Jas batik berwarna coklat tersebut terlihat unik dan memukau perhatian orang-orang.
"Di bagian kanan bawah jas yang saya pakai itu awalnya ada kantong, tapi karena sudah usang dan sobek jadi saya remake dan saya potong. Lalu kanan kiri bahu jasnya juga saya tambah jahitan, karena awalnya ada beberapa kerutan yang tidak sesuai," tutup dia.( Tribunjogja.com )
kisah inspiratif
Guru
human interest story
Bantul
Berita Bantul Hari Ini
Tribunjogja.com
SMK N 1 Pandak
ViralLokal
Baca Buku Bonus Sayur, Cara Karang Taruna Margoyoso Magelang Kerek Minat Baca |
![]() |
---|
Cerita Anak Bintara Brimob Polda DIY Raih Adhi Makayasa AAU 2025 |
![]() |
---|
Cerita Juara 1 Lomba Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SMP 2025, Kampanye Soal Ini |
![]() |
---|
Dari Enceng Gondok Jadi Peluang Kerja: Cerita Aiptu Sukirja Rintis Usaha Kerajinan |
![]() |
---|
Kisah Percetakan di Kulon Progo Cetak hingga 10 Juta Amplop Saat Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.