Resmi Dilantik, Rektor Institut Pertanian Yogya Soroti Isu Ketahanan Pangan dan Bonus Demografi

TRIBUNJOGJA.COM - Perguruan tinggi memiliki peran signifikan dalam menyongsong bonus demografi yang bakal dialami Indonesia beberapa tahun ke depan.

Bonus demografi akan menjadi kontribusi positif bagi pembangunan nasional apabila dikelola dengan baik, namun menjadi musibah jika tak terkelola, yang dicirikan dengan pengangguran dan kemiskinan. 

Hal itu, disampaikan oleh Rektor Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta , Prof. Dr. Ir. Retno Indrati, M.Sc., di sela pelantikan dan serah terima jabatan rektor baru untuk periode 2024-2028, Rabu (22/5/2024).

Menurutnya, diperlukan waktu untuk mempersiapkan kebutuhan dan kecukupan pangan bagi generasi mendatang, menjelang bonus demografi yang akan terjadi pada 2030-2045.

"Terkait kebutuhan dan kecukupan pangan, nyatanya perlu dilakukan pembenahan dalam sektor pertanian dan teknologi pertanian," tandasnya.

Untuk menunjangnya, sektor kehutanan dan lingkungan hidup, serta sektor-sektor yang berasal dari keilmuan lain, perlu melakukan pembenahan dan kajian lebih dalam lagi. 

Khususnya, dalam hal penggunaan teknologi, penyuluhan masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup, untuk mendukung progres ketahanan pangan.

"Maka, perguruan tinggi, termasuk INTAN, harus mampu menyiapkan dan merancang strategi, agar tetap diminati serta menjadi tempat menarik bagi masyarakat untuk mendapat kualifikasi sekaligus kompetensi dalam rangka mendapat atau menciptakan pekerjaan," urainya.

Sebagai informasi, Prof. Dr. Ir. Retno Indrati, M.Sc., dilantik sebagai rektor baru Institut Pertanian Yogyakarta periode 2024-2028 menggantikan Dr. Ir. Achmad Kasiyani, M.Sc., yang telah menjabat selama 2020-2024. ( Tribunjogja.com )