Kisah Pilu Gadis 22 Tahun Asal Indramayu, Rela Putus Sekolah dan Kerja Bangunan demi Hidupi Adiknya

Dari pekerjaan sebagai tukang bangunan ini, Sopyah bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dok TRIBUNJABAR/HANDHIKA RAHMAN
Sopyah Supriatin (22) warga Indramayu, Jawa Barat, menceritakan jalan hidupnya yang tak mudah. 

Disdikbud dan Pemerintah Kecamatan Indramayu sudah mengunjungi Sopyah sambil membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul.

Dalam pertemuan itu, pemerintah berjanji memfasilitasi keduanya untuk melanjutkan sekolah.

Sopyah yang putus sekolah saat SMP dahulu difasilitasi untuk ikut kejar paket dan diberikan modal usaha.

Sementara adiknya, Samsul yang putus sekolah setahun lalu saat kenaikan kelas 8 di SMPN 4 Sindang kini sudah bisa kembali sekolah.

Samsul pindah dari SMPN 4 Sindang ke SMPN 3 Sindang untuk melanjutkan pendidikan.

“Alhamdulillah saya bersama teman-teman Disdikbud bersama juga Pak Camat sudah mengunjungi kediaman Sopyah bersama Samsul,” ujar Kepala Disdikbud Indramayu, Caridin, Kamis (16/5/2024).

Ngojek Jadi Penolong

Pemerintah setempat pun berjanji untuk memberikan modal usaha untuk Sopyah.

Sambil menunggu bantuan datang, ia menyambi jadi tukang ojek.

“Lumayan nganter-nganter jadi ojek,” ujar dia.

Sopyah berharap ada yang bisa ia kerjakan untuk mendapatkan sesuap nasi.

“Kalau bangunan sekarang lagi sepi, jadi apa saja pak yang dikerjakan,” ujar dia.

Ia mempunyai mimpi untuk berwirausaha agar bisa menyambung hidup bersama adiknya.

Jika Sopyah mendapatkan modal usaha, ia ingin membuka tempat cuci motor. Alasannya sederhana, untuk bisa mendapat pemasukan setiap harinya. (*)

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved