Cerita Duka Guru Madrasah Sekeluarga di Agam Tewas Disapu Lahar Dingin

Musibah banjir bandang atau banjir lahar dingin yang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menyisakan banyak cerita duka

Editor: Joko Widiyarso
BNPB
Banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (12/5/2024). 

"Jadi, hanya ada dua kuburan saja untuk pemakaman mereka bertiga," ujarnya.

Sastra bersaksi Syaukani Sani merupakan orang yang sangat baik dan banyak berbuat untuk kampung halamannya.

"Terakhir saya bertemu Syaukani pada salat Jumat, ia jadi khatib salat waktu itu," terangnya.

Menurut Sastra, selama berbaur di tengah masyarakat Syaukani merupakan warga yang ramah dan santun.

Sebagai guru dan ustaz, Syaukani menjadi panutan bagi masyarakat setempat.

"Padahal, biasanya setiap Senin, Syaukani selalu memberi pengajian di pasar Aur Kuning. Tapi jelang hari rutinitasnya itu, ia sudah tiada," ujar Sastra.

Musibah banjir lahar dingin di Sumatera Barat yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam itu telah menewaskan puluhan orang.

Hingga kemarin tercatat total 50 orang meninggal, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, dan 3.396 jiwa mengungsi akibat bencana di berbagai wilayah Sumatera Barat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa data korban masih bisa berubah.

Ia menekankan pentingnya percepatan pencarian korban yang masih hilang dengan menggunakan alat berat dalam waktu 72 jam (golden time).

"Upaya pencarian akan terus dilakukan sampai ketemu, terutama jika ada permintaan dari keluarga korban," ujar Suharyanto.

Hingga kemarin petugas masih melakukan pencarian terhadap para korban yang hilang.

Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo mengaku telah mengerahkan personelnya mencari korban banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatera Barat hingga seluruhnya berhasil ditemukan.

Kusworo menjelaskan meski operasi SAR ditargetkan dilakukan selama 7 hari, namun personelnya tetap akan mencari korban yang hilang hingga seluruhnya ditemukan.

"Kalau kita kan memang operasi sampai 7 hari, tapi di sisi lain itu kan hitungan dalam arti kata target kita. Tapi kalau memang seperti kejadian di Marapi lalu itu sampai 3 minggu. Jadi walaupun sudah ditentukan (waktunya), tetap kita (cari). Kalau ada yang belum ketemu, kita akan cari terus," kata Kusworo usai melaksanakan penandatanganan MoU tentang Penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini di kantor Basarnas RI Jakarta pada Selasa (14/5/2024).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved