Berita Pendidikan Hari Ini

UIN Sunan Kalijaga Wisuda 1.077 Sarjana, Rektor Ajak Pahami AI

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga mewisuda 1.077 sarjana dan pascasarjana, Selasa (14/5/2024) di Gedung Prof. H.M Amin Abdullah.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Wisudawan UIN Sunan Kalijaga, Selasa (14/5/2024) di Gedung Prof. H.M Amin Abdullah 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga mewisuda 1.077 sarjana dan pascasarjana, Selasa (14/5/2024) di Gedung Prof. H.M Amin Abdullah.

Sejumlah wisudawan yang diwisuda pada prosesi wisuda periode III Tahun Akademik 2023/2024 kali ini terdiri dari 743 orang lulusan Sarjana (S1), 316 orang lulusan Magister (S2), dan 18 orang lulusan Program Doktor (S3).

Sementara, prosesi wisuda dilaksanakan 2 kali, sejumlah 549 orang diwisuda 14/5/2024, 528 orang diwisuda 15/5/2024.

Sejumlah 18 orang berhasil mendapatkan predikat sebagai lulusan terbaik tercepat dari tiap fakultas untuk program S1, S2 dan S3.

Rektor UIN Sunan Kalijaga , Prof. Al Makin mengajak wisudawan untuk tidak berkecil hati menjadi sarjana Muslim dengan berkembangnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Oleh karenanya pada momen wisuda itu, Prof. Al Makin mengajak wisudawan untuk tidak khawatir.

Baca juga: Fishum UIN Sunan Kalijaga Kolaborasi dengan BRIN, Rancang Ekosistem Pembiayaan Bencana Berkelanjutan

Hal ini karena manusia sudah berkali-kali mengalami revolusi dan mengubah tatanan masyarakat itu sendiri.

Manusia dalam sejarahnya sudah mengalami perubahan-perubahan yang melahirkan dan menghancurkan peradaban manusia.

Sebenarnya, AI sudah lama hadir dalam kehidupan manusia dalam berbagai bentuk.

Dalam perangkat, komputer sudah lama digunakan sejak tahun 1960-an. Tahun 1980-an sudah beredar. Perlahan, Google, Siri, Google Map, Gojek, Go Good, Grab, dan mesin-mesin lain bermunculan.

Sensor dan x-ray sudah juga digunakan dalam berbagai bidang kedokteran, astronomi, dan banyak sains.

“Tukar informasi begitu cepat, lebih cepat dari kesadaran manusia. Seperti status WA, Facebook, dan Instagram. Kemampuan AI yang dahsyat adalah menghitung, seperti kalkulator, atau excel, tetapi jauh lebih cepat dan massif datanya. Data-data bisa diintegrasikan dalam AI. Memprediksi, baik masa singkat atau masa depan dengan cepat dan akurat. Yang jelas adalah memutuskan, lebih tepat dari segi data dari manusia,” jelas dia.

Menurut Prof Al Makin, semua itu tidak perlu dikhawatirkan sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam Q.S. Ali Imron – 139.

Itu karena AI dan semua teknologi tidak bisa berfikir, tidak bisa berimajinasi, tidak bisa berjalan sendiri, dan tidak bisa mandiri dan tidak merdeka.

“Manusia lah yang mengoperasikan dan manusialah yang mengatur. Manusia berfikir, manusia berimaginasi, dan manusia yang mengatur. Tugas manusia adalah berfikir, mengatur, dan membuat AI bermanfaat,” jelasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved