Berita Video

Serangan ke Rafah Berlanjut, Netanyahu Akan Terus Berjuang Sampai Menang

Pasukan Israel menerobos lebih dalam ke kota selatan Gaza, Rafah, pada Minggu (12/5/2024), dan bertempur melawan Hamas.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Agus Wahyu

TRIBUNJOGJA.COM - Pasukan Israel menerobos lebih dalam ke kota selatan Gaza, Rafah, pada Minggu (12/5/2024), dan bertempur melawan Hamas di bagian-bagian yang hancur di utara yang disebut militer Israel dibersihkan beberapa bulan yang lalu tetapi di mana Hamas berhasil mengkonsolidasi kekuatan.

Rafah dianggap sebagai benteng terakhir Hamas dan tempat perlindungan terakhir di Gaza untuk lebih dari satu juta warga sipil.

Sebanyak 300 ribu warga Palestina melarikan diri dari kota itu setelah perintah evakuasi dari Israel, yang mengatakan invasi harus dilakukan untuk membongkar Hamas dan mengembalikan puluhan sandera yang diambil dalam serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang.

Mesir mengeluarkan keberatan terkuatnya terhadap serangan Rafah, mengatakan mereka bermaksud untuk secara resmi mendukung kasus Afrika Selatan di Mahkamah Internasional yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza, namun dibantah oleh Israel.

Pernyataan kementerian luar negeri Mesir mengatakan bahwa memburuknya tingkat serangan Israel terhadap warga sipil Palestina.

Komisioner Tinggi HAM PBB, Volker Turk, mengatakan tidak bisa melihat bagaimana invasi skala penuh ke Rafah sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengulangi penolakannya terhadap serangan militer besar-besaran di Rafah, dan mengatakan kepada CBS bahwa Israel akan ditinggalkan sendirian menghadapi pemberontakan yang berkelanjutan tanpa rencana keluar dari Gaza dan pascaperang.

Gaza dibuat tanpa pemerintahan yang berfungsi, menyebabkan runtuhnya ketertiban umum dan memungkinkan sayap bersenjata Hamas untuk mengkosolidasi diri bahkan di daerah yang paling parah terkena dampak. Pada hari Minggu, Hamas mengungkap serangan terhadap tentara Israel di Rafah dan dekat Kota Gaza.

Israel sekarang mengungsikan sepertiga wilayah timur Rafah, yang sebelumnya menampung 1,3 juta warga Palestina, sebagian besar dari mereka melarikan diri dari pertempuran di tempat lain.

Kebanyakan orang menuju ke Kota Khan Younis yang rusak parah di dekatnya atau Muwasi, sebuah kamp tenda pantai di mana sekitar 450.000 orang sudah tinggal dalam kondisi kumuh.

PBB memperingatkan bahwa serangan skala penuh akan lebih memperparah operasi kemanusiaan dan menyebabkan lonjakan kematian warga sipil. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved