Berita Video

Live Pasukan AS di Irak dan Suriah Babak Belur, Media Iran Ungkap Rudal Canggih Masih Disembunyikan

AS dapat tekanan bertubi-tubi karena membantu Israel. Bahkan saat ini, pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan Suriah telah diserang hingga 140 kali.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Agus Wahyu

TRIBUNJOGJA.COM - Pasukan Amerika Serikat (AS) mendapatkan tekanan bertubi-tubi karena membantu Israel. Bahkan hingga saat ini, pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan Suriah telah diserang hingga 140 kali.

Terbaru, lima roket Irak juga menghantam pangkalan militer dan ladang minyak pendudukan AS di Suriah.

Dilansir dari Al Mayadeen pada Senin (22/4/2024), hal itu telah di konfirmasi melalui sebuah laporan Pentagon beberapa waktu lalu. Menurut laporan tersebut, pasukan pendudukan AS di Suriah dan pasukan AS yang ditempatkan di Irak diserang sebanyak 140 kali.

Wakil juru bicara Pentagon mengatakan, 57 serangan mengahantam pasukan AS di Irak, dan 83 serangan lainnya menyerang pasukan AS di Suriah.

“Sampai saat ini, terdapat sekitar 140 serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah: 57 serangan di Irak dan 83 serangan di Suriah,” ujarnya.

Pasalnya serangan itu diluncurkan Irak sejak 17 Oktober 2023 lalu, sebagai upaya perlawanan regional. Melalui ratusan serangan tersebut Irak berupaya menekan AS dan Israel untuk menghentikan genosida di Gaza.

Diketahui sebelumnya, lima roket Irak kembali diluncurkan ke posisi pasukan AS di Suriah, pada Minggu (21/4/2024).

Serangan itu pun diklaim tepat sasaran. Pangkalan militer dan ladang minyak AS dilaporkan meledak imbas serangan tersebut.

Lebih dari 300 drone dan rudal Iran diluncurkan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) sebagai balasan atas pengeboman gedung kedutaan di Suriah. Ternyata ratusan senjata itu belum termasuk rudal canggih yang dikabarkan masih disembunyikan di gudang.

Kantor berita resmi Iran, Tasnim melakukan analisis terhadap jenis-jenis senjata yang digunakan untuk melawan Israel pekan lalu. Pada gelombang pertama, Iran mengerahkan drone Shahed-136 dengan kecepatan 185 kilometer per jam.

Setelah drone, Iran melanjutkan gelombang kedua serangannya yang ditandai dengan penembakan rudal pintar jarak jauh Paveh. Senjata ini mampu mengubah arah selama perjalanan dengan jangkauan lebih dari 1.000 kilometer.

Gelombang serangan ketiga dan terakhir dimulai setelah tengah malam pada tanggal 14 April waktu Iran. Senjata yang diluncurkan yakni sejumlah rudal balistik.

Analisis Tasnim menunjukkan bahwa Iran belum mengerahkan rudal paling canggihnya. Termasuk Sejjil, Khorramshahr, Kheibar Shekan 2 atau rudal hipersonik Fatah 2 dalam serangan tersebut.

"Iran (masih belum) memainkan senjata andalan mereka, seperti Kheibar Shekan 2, Fattah 1, Fattah 2 dan Khorramshahr," lapor Tasnim, dikutip dari SputnikGlobe.

Dari hasil analisis, rudal yang sudah meluncur antara rudal Dezful, Qiam-2, Rezvan, hingga Emad. Rudal-rudal ini memiliki jangkauan antara 1.000 hingga 1.950 kilometer. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved