Wonderful Riau Island
Mengenal Festival Lampu Colok di Karimun Kepri, Ribuan Botol Bekas Disulap Jadi Menara Cantik
Festival Lampu Colok di Kabupaten Karimun, Kepri. Lentera dari botol minuman bekas yang disulap menjadi menara cantik.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM, KARIMUN - Ada hal menarik di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat Ramadan, yaitu Festival Lampu Colok.
Mengutip TribunBatam.id, Festival Lampu Colok adalah tradisi masyarakat Melayu di Kabupaten Karimun.
Festival ini selalu dilakukan setiap menyambut Idul Fitri dan sudah dilakukan secara turun-temurun.
Lampu colok sebenarnya adalah lentera yang terbuat dari ribuan botol minuman bekas berbagai merk.
Kaleng-kaleng tersebut diberi bahan bakar minyak, diberi sumbu, kemudian dinyalakan.
Rangkaian lentera itu disulap menghiasi malam Tujuh Likur di Kabupaten Karimun, Kepri.

Biasanya, lampu colok dibuat oleh kelompok pemuda-pemudi di masing-masing RT, RW, desa, kelurahan, dan kecamatan.
Lentera akan dipasang secara menggantung menyerupai konsep bangunan atau menara.
Lampu-lampu tersebut akan dibentuk menyerupai bangunan atau menara kokoh nan megah, menghiasi setiap sudut persimpangan jalan.
Lampu Colok akan dipasang secara serentak, dan dihidupkan secara serentak pula.
Lampu ini akan dinyalakan setiap malam tujuh likur atau atau malam 27 Ramadan hingga malam saat takbir berkumandang.
Dulu, lampu colok hanya digunakan sebagai penerang jalan di kampung, seperti jalan dari halaman rumah menuju ke masjid.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, lampu colok dibentuk sedemikian rupa menjadi menara cantik.
Lampu colok dan tradisi gotong-royong

Lampu colok bukan sekedar tradisi merangkai lentera untuk dipandang sebagai hiasan, tetapi ada nilai yang lebih dalam.
Tradisi Lampu Colok memuat nilai-nilai agama, gotong-royong, dan semangat kebersamaan.
Festival Lampu Colok
Tradisi Lampu Colok
Idul Fitri
Kabupaten Karimun
Karimun
Kepri
Kepulauan Riau
Pariwisata Kepri
Gubernur Kepri Ansar Ahmad
Dinas Pariwisata Kepri
Mengungkap Ritual Bakar Tongkang di Batam: Sejarah, Makna, dan Pesona Tradisi Tionghoa |
![]() |
---|
Spesial Border Treatment untuk Kepri Diharapkan Gairahkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara |
![]() |
---|
Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Bahas Kerjasama Berbagai Bidang Bersama Konsul Malaysia |
![]() |
---|
Sejarah Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat Kepri Dulu Sentral Pertahanan Kini Jadi Tempat Wisata |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Camilan Lezat Oleh-oleh Khas Batam Kepulauan Riau Ada Kue dan Keripik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.