AC MILAN: Kabar Baik soal Christian Pulisic dari sang Ayah 

TRIBUNJOGJA.COM - Ayah Christian Pulisic mengatakan bahwa putranya mencintai AC Milan.

Pulisic juga disebut akan senang jika Joshua Zirkzee didatangkan dari Bologna pada bursa transfer musim panas.

Pemain sayap Amerika ini berpotensi menjadi pemain terbaik Serie A musim ini karena harganya mencapai €20 juta dan telah mencetak 12 gol di semua kompetisi sejauh ini, serta membuat delapan assist.

Dia adalah pemain sayap kanan awal yang tak terbantahkan untuk Milan saat ini dan ayahnya berpendapat bahwa kepercayaan Stefano Pioli adalah salah satu alasannya.

“Christian mendapat kepercayaan semua orang. Pioli mempercayainya, dia selalu membiarkannya bermain dan tidak langsung menggantikannya jika terjadi kesalahan," katanya kepada La Gazzetta dello Sport via Pianeta Milan. 

"Lalu dia menyukai AC Milan dan dia selalu berbicara baik tentang rekan satu timnya. Fikayo Tomori dan Olivier Giroud banyak membantunya dalam memilih Milan.

Ia juga menjelaskan meski sama-sama warga negara Amerika, namun belum ada kontak langsung dengan Gerry Cardinale untuk merealisasikan kepindahan tersebut pada musim panas lalu. Pioli adalah wajah Milan yang mereka ajak bicara.

“Tidak, saya tidak pernah berbicara dengan Cardinale selama negosiasi. Sebaliknya, panggilan Zoom dengan Stefano Pioli sangat penting, berjalan sangat baik, Christian memahami proyek apa yang cocok untuknya dan menjawab ya.”

Pulisic tidak memberikan dampak yang diharapkan di Chelsea namun berkembang pesat di Milan, dan sang ayah mempunyai pendapatnya sendiri mengenai apa yang salah di Inggris: 

“Saya pikir ada kesalahpahaman. Bagi saya, tidak benar kalau Christian kecewa di Chelsea. Dia tidak bermain secara reguler. 

"Bagi saya dia sekarang mencapai puncaknya, dia berusia 25 tahun, dia bekerja keras untuk mengembangkan permainannya dan dihormati oleh rekan satu timnya.”

Lalu dia ditanya tentang peluang Pulisic meninggalkan AC Milan di masa mendatang.

“Tidak, mari kita perjelas: Christian mencintai AC Milan dan ingin bertahan. Dia tinggal di Busto Arsizio agar dekat dengan Milanello, dia datang untuk berbicara bahasa Italia dan dia bergaul dengan baik dengan rekan satu tim seperti Ruben Loftus-Cheek dan Yunus Musah.”

Tim nasional AS

“Dia senang mewakili negaranya dan pertandingan dengan AS memberinya tantangan baru.