Ramadan 2024

Mutiara Ramadan: Kembali ke Masjid

Kembali  ke masjid, Alhamdulillah umat Islam kembali ke masjid. Itulah fenomena Ramadan yang tiap tahun berulang.

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Mucharom SAg MSI, Kepala MAN 4 Bantul 

Oleh: Mucharom SAg MSI, Kepala MAN 4 Bantul

TRIBUNJOGJA.COM - Kembali  ke masjid, Alhamdulillah umat Islam kembali ke masjid. Itulah fenomena Ramadan yang tiap tahun berulang.

Dimulai dari gotong royong membersihkan dan mempercantik masjid sampai dengan merangkai berbagai program menarik untuk memakmurkan masjid selama Ramadan.

Andai masjid itu “hidup” betapa senang dan semringahnya masjid ketika umat senang mendatanginya.

Tak hanya hadir di salat wajib lima waktu, bahkan untuk salat tarawih yang hukumnya sunah saja, mereka semangat dan berbondong-bondong mendatangi masjid.

Hadirnya bulan Ramadan yang penuh berkah, menjadi pemantik lahirnya niat, semangat, dan kesadaran umat untuk kembali ke masjid.

Bisa jadi sebelas bulan umat disibukkan dengan urusan duniawi, sehingga lumayan lupa dengan masjid, dan Ramadan jadi momentum diri, keluarga, dan umat untuk meningkatkan keimanan dan berbagai urusan ukhrowi di masjid.

Masjid adalah simbol bangunan suci bagi muslim. Belajar dari sejarah, bahwa masjid di masa Nabi Muhammad, para Sahabat, dan Tabi’in setidaknya memiliki dua fungsi bagi umat.

Fungsi pertama adalah untuk membangun hubungan manusia dengan Allah (hablun minallah). Pada fungsi inilah masjid menjadi tempat untuk salat berjemaah, membaca Al-Quran, zikir, doa, dan iktikaf.

Fungsi masjid yang kedua adalah sebagai tempat membangun hubungan manusia dengan manusia (hablun minannas) lainnya.

Pada fungsi inilah masjid menjadi tempat untuk bermajelis ilmu, bermusyawarah, dan bermuamalah.

Dari sinilah kemudian lahirnya majlis taklim, lembaga pendidikan, kegiatan ekonomi umat, kegiatan sosial, kegiatan politik, dan kegiatan keumatan lainnya.

Persoalan yang muncul adalah mengapa masjid-masjid hanya ramai dan menarik untuk dikunjungi di bulan Ramadan?

Bisa dibayangkan betapa luar biasanya jika semua masjid di Indonesia yang kurang lebih satu juataan jumlahnya, hidup dua puluh empat jam, terbuka sebagai tempat beribadah dan bermuamalah.

Pasti masjid-masjid itu akan banyak mengalirkan energi kebaikan, energi kesejahteraan bagi umat dan bagi Islam sendiri

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved