Berita Magelang Hari Ini

Tingkatkan Kapasitas Pengetahuan Bencana, BPBD Magelang Lakukan Sosialisasi

Warga khususnya yang berada di daerah rawan bencana diharapkan memiliki pengetahuan terkait potensi bencana yang terdapat di daerahnya.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
BPBD Kabupaten Magelang menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Komunikasi, Informasi, Edukasi Rawan Bencana Kabupaten Magelang Tahun 2024 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pengetahuan dan pemahaman mengenai kebencanaan dan penanggulangannya harus dimiliki setiap individu, mengingat Kabupaten Magelang merupakan daerah rawan bencana

Warga khususnya yang berada di daerah rawan bencana diharapkan memiliki pengetahuan terkait potensi bencana yang terdapat di daerah tempat tinggal atau daerah sekitarnya.

Dalam meningkatkan kapasitas mengenai penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Komunikasi, Informasi, Edukasi Rawan Bencana Kabupaten Magelang Tahun 2024.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Magelang , Bayu Eko Prihanto, usai menyampaikan materi Sosialisasi KIE Rawan Bencana di Desa Giripurno, Kecamatan Borobudur, Senin (26/03/2024).

"Kegiatan ini menghadirkan peserta sebanyak 40 orang dari perwakilan unsur PKK, Linmas, LPBD, Disabilitas, Karang Taruna, Perangkat Desa, Toko Masyarakat, dan Bidan Desa. Sesuai jadwal kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 4 Maret dan berakhir 26 Maret 2024," terang Bayu.

Lebih lanjut, Bayu mengungkapkan, lokasi-lokasi pelaksanaan sosialisasi tersebut berdasarkan kajian tingkat kerawanan bencana di Kabupaten.

"Tahun ini kita pilih 19 Desa yang berada daerah ancaman bencana-nya tinggi," lanjutnya.

Baca juga: Pemkab Magelang Buka Lowongan CASN dan PPPK Tahun 2024, Ini Rinciannya

Hadir sebagai narasumber, Anggota Dewan Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang , Mujadin, menjelaskan peran pemerintah khususnya dalam hal penanggulangan bencana bersifat penting dan krusial dalam melindungi keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

"Pada fungsi legislasi telah dirumuskan penyelenggaraan penangggulangan bencana melalui UU No.24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana maka perlu diterapkan pendekatan melalui pentahelix pengurangan risiko bencana pada konsep pembangunan, yang meliputi antara lain, pemerintah, akademis, lembaga usaha, serta organisasi masyarakat sipil, dan media," paparnya.

Ditambahkannya, Mujadin berharap sosialisasi mitigasi bencana yang diselenggarakan BPBD Kabupaten Magelang dapat membuat masyarakat Desa Giripurno menjadi Desa yang Tangguh bencana.

"Setelah mendapatkan edukasi seperti ini diharapkan masyarakat bisa melakukan deteksi dini terhadap potensi bencana di sekitarnya, tujuannya untuk meminimalisasi dampak," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Desa Giripurno, Pujowandi, saat membuka kegiatan sosialisasi menyatakan kesiapan dan komitmennya dalam penanganan bencana. Baik dari segi preventif maupun penanggulangan. 

Dalam prakteknya di lapangan, pihaknya mendukung keberadaan Komunitas Relawan dari LPBD Desa Giripurno serta masyarakat yang sudah yang peduli terhadap ancaman bencana di sekitarnya.

"Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor Alhamdulillah tingkat kesadaran dan kewaspadaan dalam melakukan mitigasi bencana makin tinggi. Misalnya, mereka sudah bisa mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi tanah longsor akibat hujan deras,"  tuturnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved