Ramadan 2024

Mutiara Ramadan: Pesantren Besar

Perintah puasa Ramadan adalah perintah universal untuk semua muslim di dunia.

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Lilis Ummi F MA, Guru MTsN 6 Sleman 

Oleh: Lilis Ummi F MA, Guru MTsN 6 Sleman

TRIBUNJOGJA.COM - Perintah puasa Ramadan adalah perintah universal untuk semua muslim di dunia.

Di bulan Ramadan, umat Islam sibuk untuk bermuhasabah sekaligus menempa diri walaupun sebenarnya setiap saat adalah waktu terbaik untuk memperbaiki diri dan memohon ampunan Allah SWT.

Di bulan Ramadan tak terkecuali di Indonesia, setiap umat Islam berusaha menjadi mahluk terbaik di bumi dengan melakukan berbagai ibadah baik yang wajib maupun sunah.

Dalam HR. Bhukari 38 dan Muslim 760 dijelaskan bahwa, “Barang siapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.”

Atas dasar itu, umat Islam di bulan Ramadan seolah menjelma menjadi para santri yang tinggal di pesantren besar bernama bumi karena kegiatan agama mendominasi waktu-waktu mereka layaknya kegiatan di dalam pesantren.

Budayawan Gus Mus menjelaskan, yang disebut santri bukan yang mereka mondok saja, tetapi siapa pun yang berakhlak santri, tawaddu' kepada Allah SWT, tawaddu' kepada orang alim, dan mempunyai semangat nasionalisme yang tinggi.

Selama bulan Ramadan, umat Islam tidak hanya melakukan ibadah puasa, namun juga berusaha menempuh hidup melalui jalan kesalehan. Ciri-ciri kehidupan santri tergambar jelas dalam perilaku umat Islam di bulan Ramadan.

Ramadan diibaratkan sebagai sebuah pesantren besar dengan orang-orang yang berusaha mendekatkan diri pada agama Allah SWT.

Setiap Muslim berusaha memerankan perannya dengan baik mulai dari para pemimpin sampai rakyat pada umumnya karena semua tahu di bulan Ramadan ampunan Allah SWT melimpah dan pahala dilipatgandakan.

Tontonan dan tuntunan kebaikan ditampakkan baik dalam kehidupan masyarakat maupun melalui berbagai media.

Sayangnya, karena sifatnya, sebagian manusia sering abai. Tontonan dan tuntunan buruk kembali diperlihatkan di berbagai situasi tanpa memikirkan dampaknya.

Seiring berlalunya Ramadan, mereka lupa bahwa berlomba-lomba dalam kebaikan adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan walau di luar bulan Ramadan.

Seandainya saja kesalehan hidup umat Islam juga berlaku selain di bulan Ramadan, pastinya dataran dunia, khususnya Indonesia sebagai negeri dengan mayoritas Muslim, menjadi pesantren besar di dunia karena penduduknya selalu menerapkan prinsip-prinsip kehidupan santri.

Allah berfirman dalam surat An Nisa: 36 yang artinya; “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”

Ayat ini menandaskan manusia harus berusaha berbuat baik untuk menggapai ridho Allah SWT sepanjang waktu walaupun di luar bulan Ramadan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved