Gerhana Bulan Penumbra Senin 25 Maret 2024 dan Arti Gerhana pada Bulan Ramadan Menurut Primbon Jawa

Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada Senin 25 Maret 2024. Simak penjelasan GBP dari BMKG dan arti gerhana di bulan Puasa menurut Primbon Jawa.

TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
Gerhana Bulan Penumbra Senin 25 Maret 2024 dan Arti Gerhana pada Bulan Ramadan Menurut Primbon Jawa. FOTO: Foto-foto bulan saat muncul di ufuk timur menjelang gerhana bulan total 2018. 

TRIBUNJOGJA.COM - Sejumlah fenomena astronomi terjadi di bumi tepat pada bulan Ramadan 1445 Hijriah (H) atau Ramadan 2024.

Kamis, 21 Maret 2024 lalu terjadi peristiwa Equinox di mana bumi dan matahari berada pada jarak terdekat, sehingga durasi malam dan siang hampir sama, yakni 12 jam.

Kemudian pada Senin, 25 Maret 2024, akan terjadi Gerhana Bulan Penumbra.

Apa itu Gerhana Bulan Penumbra?

BULAN PURNAMA - Foto-foto bulan saat muncul di ufuk timur menjelang gerhana bulan total 2018.
BULAN PURNAMA - Foto-foto bulan saat muncul di ufuk timur menjelang gerhana bulan total 2018. (TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resmi bmkg.go.id menerangkan, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. 

Gerhana Bulan hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelum terjadi.

Nah, Gerhana Bulan Penumbra adalah Gerhana Bulan yang terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. 

Hal tersebut membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi

Akibatnya, ketika puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama. 

Baca juga: Apa Itu Fenomena Equinox yang Terjadi Setiap 21 Maret dan 23 September?

Baca juga: Arti Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari di Bulan Jumadil Akhir, Pertanda Baik Menurut Primbon Jawa

Gerhana Tahun 2024

Foto awal Gerhana Matahari Hibrida dari Dusun Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, Kamis (20/4/2023) pukul 10.08 WIB
Foto awal Gerhana Matahari Hibrida dari Dusun Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, Kamis (20/4/2023) pukul 10.08 WIB (Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo)

BMKG menyebutkan, pada 2024 akan terjadi empat kali gerhana, ada Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari.

Berikut daftar gerhana yang terjadi selama tahun 2024 : 

  1. Gerhana Bulan Penumbra (GBP)
    25 Maret 2024
    Dapat diamati dari Indonesia
  2. Gerhana Matahari Total (GMT) 
    8 April 2024
    Tidak dapat diamati dari Indonesia
  3. Gerhana Bulan Sebagian (GBS)
    18 September 2024
    Tidak dapat diamati dari Indonesia
  4. Gerhana Matahari Cincin (GMC)
    2 Oktober 2024
    Tidak dapat diamati dari Indonesia

Gerhana Bulan Penumbra pada Senin, 24 Maret 2024 menjadi satu-satunya fenomena gerhana tahun ini yang dapat diamati dari Indonesia.

Waktu Gerhana Bulan Penumbra Senin 25 Maret 2024

Gerhana Bulan Penumbra pada Senin (25/3/2024) akan terjadi mulai pukul 11:50:58 WIB sampai 16:34:38 WIB, dengan rincian : 

Waktu mulai gerhana 
11:50:58 WIB / 12:50:58 WITA / 13:50:58 WIT

Waktu puncak gerhana
14:12:48 WIB / 15:12:48 WITA / 16:12:48 WIT

Waktu gerhana selesai
16:34:38 WIB / 17:34:38 WITA / 18:34:38 WIT

Wilayah yang dapat melihat Gerhana Bulan Penumbra Senin 25 Maret 2024

Wilayah yang dapat melihat Gerhana Bulan Penumbra Senin 25 Maret 2024
Wilayah yang dapat melihat Gerhana Bulan Penumbra Senin 25 Maret 2024 (DOK. BMKG)

Terdapat beberapa wilayah di Indonesia Timur yang bisa menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra dari awal bulan terbit sampai gerhana berakhir.

Sementara itu, wilayah Indonesia lainnya tidak bisa menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra secara penuh dari awal hingga akhir karena Bulan masih di bawah horizon saat gerhana terjadi.

Berikut wilayah di Indonesia yang bisa melihat GBP dari awal hingga akhir : 

  • Papua
  • Papua Barat
  • Maluku (sebagian)

Berikut wilayah di Indonesia yang hanya bisa melihat sebagian proses GBP : 

  • Maluku Utara
  • Maluku (sebagian)
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Nusa Tenggara Timur (NTT)
  • Nusa Tenggara Barat (NTB)
  • Bali
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Barat
  • Jawa Timur
  • Jawa Tengah
  • Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
  • Jawa Barat
  • DKI Jakarta
  • Banten
  • Lampung
  • Sumatera Selatan
  • Bengkulu
  • Bangka Belitung
  • Jambi
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Sumatera Utara
  • Aceh

Apa arti Gerhana Bulan yang terjadi pada bulan Puasa?

Fenomena gerhana bulan parsial terlihat di langit Lombok, Mataram, NTB, Rabu (17/7/2019). Fenomena bulan parsial ini terjadi karena titik orbit kesejajaran antara matahari, bumi dan bulan agak miring sehingga menampakkan bulan sebagian dengan bayangan umbra.
Fenomena gerhana bulan parsial terlihat di langit Lombok, Mataram, NTB, Rabu (17/7/2019). Fenomena bulan parsial ini terjadi karena titik orbit kesejajaran antara matahari, bumi dan bulan agak miring sehingga menampakkan bulan sebagian dengan bayangan umbra. (Antara Foto/Ahmad Subaidi via Kompas.com)

Dikutip Tribunjogja.com dari buku “Kitab Primbon Jawa Serbaguna” (2021) karya R. Gunasasmita halaman 139 - 140, Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Puasa adalah pertanda baik.

Konon, peristiwa Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari tersebut adalah pertanda akan datangnya kebahagiaan.

Namun, meski kebahagiaan datang, orang juga perlu waspada karena penyakit juga datang mengintai.

Alangkah baiknya bila Anda senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan.

Lakukan upaya pencegahan penyakit agar terhindar dari bahaya.

(Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved