Ramadan 2024

Syiar Islam Lewat Takjil Gulai Kambing Ala Masjid Gedhe Kauman Yogya

Tradisi berbuka puasa dengan menu gulai kambing di Masjid Gedhe Kauman pun rupanya sudah berjalan sejak puluhan tahun silam, atau kisaran 1950an.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Azka Ramadhan
Suasana buka puasa bersama, atau sering disebut sebagai takjilan, di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (14/3/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM - Sama halnya dengan masjid-masjid lain, Masjid Gedhe Kauman pun tidak pernah absen menyajikan menu berbuka puasa atau takjil setiap sore, sepanjang bulan Ramadan.

Perbedaannya, masjid milik Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut menyediakan menu khusus nan spesial, yakni ribuan porsi gulai kambing yang disajikan setiap hari Kamis.

Tradisi berbuka puasa dengan menu gulai kambing di Masjid Gedhe Kauman pun rupanya sudah berjalan sejak puluhan tahun silam, atau kisaran 1950an.

Mulanya, tradisi tersebut dilangsungkan sebagai bagian dari dakwah agama Islam, di mana pada masa-masa itu pihak takmir mengalami kesulitan untuk mengajak masyarakat singgah ke masjid.

Koordinator Takjil Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Jujuk Endari Edi, mengungkapkan, dahulu kala gulai kambing tergolong sebagai makanan mewah dan jarang disantap kebanyakan warga.

Alhasil, dengan menghadirkan menu isitimewa, pengurus takmir kala itu berharap masyarakat tertarik untuk buka puasa di Masjid Gedhe Kauman, sembari mendengarkan kajian-kajian menjelang Magrib.

Baca juga: Berburu Takjil di Pasar Ramadan Gemas Depan Kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo

"Jadi, awalnya ini bagian dari syiar. Untuk menarik (jemaah) itu, kan, termasuk syiar dari pengurus Masjid Gedhe zaman dulu," katanya, Kamis (14/3/24).

Bak gayung bersambut, menu gulai kambing khas Kauman yang disajikan setiap Kamis sore benar-benar membuahkan hasil, di mana jemaah takjil yang datang meningkat cukup signifikan.

Seiring berjalannya waktu, kabar soal menu spesial di masjid berusia lebih dari 200 tahun tersebut menyebar hingga penjuru Yogyakarta, yang membuat antisiasme publik praktis berlipat.

Otomatis, porsi yang harus disediakan Takmir Masjid Gedhe Kauman turut meningkat pula setiap tahunnya, karena jumlah jemaah yang semakin banyak.

Jujuk pun mengungkapkan, saat ini, setiap Kamis pihaknya menyiapkan 1.500 porsi gulai kambing yang rata-rata sudah ludes sebelum Magrib tiba.

Jumlah porsi yang semakin melonjak membuat Takmir Masjid Gedhe Kauman terpaksa mengubah skemanya. Dari semula dimasak dan disiapkan secara gotong royong oleh warga, hingga kini dipasrahkan ke katering-katering

"Dulu motong kambing, sampai masaknya sendiri. Sekarang karena sehari sudah ribuan porsi, akhirnya pasrahkan ke katering," tandasnya.

Hanya saja, ia memastikan, cita rasa gulai kambing khas Kauman tak akan pudar, karena katering-katering yang masuk menjalani proses seleksi ketat dan tidak bisa sembarangan.

Takmir Masjid Gedhe Kaumam membentuk tim khusus untuk menyeleksi katering-katering yang mengajukan diri mengisi menu gulai kambing setiap Kamis.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved