Harga Bitcoin Mendekati Rekor Tertinggi Rp 1,2 Miliar
Bitcoin (BTC) mencatatkan rekor harga tertinggi baru pada hari Rabu (13/3), dengan mencapai nilai US$73.650 atau sekitar Rp 1,14 miliar.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com - Bitcoin (BTC) mencatatkan rekor harga tertinggi baru pada hari Rabu (13/3), dengan mencapai nilai US$73.650 atau sekitar Rp 1,14 miliar.
Salah satu faktor utama di balik lonjakan ini adalah permintaan yang kuat terhadap ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.
Data menunjukkan aliran dana masuk ke ETF Bitcoin mencapai lebih dari US$1 miliar pada tanggal 13 Maret 2024.
Dengan waktu sebulan tersisa sebelum peristiwa halving Bitcoin, banyak investor bertanya-tanya apakah BTC akan mencapai nilai US$80.000 atau sekitar Rp 1,2 miliar sebelum akhir Maret 2024?
Trader Tokocrypto , Fyqieh Fachrur, mengatakan saat ini harga Bitcoin diperkirakan masih akan bergerak dalam kisaran US$71.000-US$72.000, sedikit di bawah rekor tertinggi.
Ini mencerminkan kenaikan nilai BTC sebesar 45,2 persen dalam 30 hari terakhir.
Aktivitas perdagangan di pasar kripto menunjukkan peningkatan, tercermin dari volume perdagangan yang meningkat 81,67 persen menjadi US$56,06 miliar.
Kapitalisasi pasar juga naik menjadi US$1,42 triliun, mendominasi pasar sebesar 52,37 persen, menurut data CoinMarketCap.
"Lonjakan nilai Bitcoin baru-baru ini, didukung oleh Bursa Efek London yang akan menerima Exchange Traded Notes (ETN) untuk Bitcoin dan Ethereum, menandai langkah besar dalam penerimaan aset kripto oleh investor konvensional dan institusi finansial. Minat institusional terhadap pasar kripto juga meningkat," kata Fyqieh.
Baca juga: Terbitnya Aturan Baru OJK Terkait Aset Kripto : Angin Segar bagi Pelaku Industri
Fyqieh mengatakan keterlibatan investor institusi dalam Bitcoin semakin meningkat, dan produk BTC juga diprediksi akan mengalami aliran dana tambahan dalam jangka pendek.
Lonjakan investasi institusional ini mencerminkan optimisme terhadap masa depan Bitcoin, terutama dengan pendekatan peristiwa halving yang menurut tren historisnya dapat menandai kenaikan harga.
"Jika investasi ETF terus meningkat pada minggu depan, harga Bitcoin berpotensi mencapai US$80.000 (sekitar Rp 1,2 miliar). Pada akhir bulan, angka US$80.000 bukanlah sesuatu yang mustahil bagi BTC. Investor yang terjebak dalam Fear of missing out (FOMO) kemungkinan akan segera berdatangan, karena ETF telah memperluas pasar untuk menjangkau lebih banyak investor individu," ungkapnya.
Namun, jika Bitcoin mencapai US$80.000, hal tersebut dapat menimbulkan hambatan bagi kenaikan harga yang berkelanjutan.
Menembus level resistensi ini mungkin akan menandai peningkatan momentum bullish.
Investor Bitcoin Selalu Berhati-hati
Gunungkidul Bakal Bangun Tiga Shelter Bencana Tahun Ini |
![]() |
---|
Atap Jogja Library Center Malioboro Bocor, DPAD DIY Ungkap Kondisi Kerusakan Koleksi |
![]() |
---|
Sosiolog UGM: Bendera One Piece Sebagai Gambaran Krisis di Indonesia |
![]() |
---|
Lumbung Pangan Mataraman di Piyaman Gunungkidul Diharapkan Tarik Minat Generasi Muda |
![]() |
---|
BI Dorong Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di DIY Melalui Kegiatan SEMESTA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.