BEI DIY Sebut Kondisi Pasar Modal PascaPemilu Hingga Saat Ini Masih Positif

Faktor pertumbuhan tersebut ditopang oleh emiten yang berasal dari sektor konsumsi, komunikasi, hingga perbankan.

TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia DIY, Irfan Noor Riza, menyebut kondisi pasar modal di DIY semakin bertumbuh pascaPemilu 2024.

Ia pun optimis pasar modal Indonesia akan terus bertumbuh, seiring dengan bertumbuhnya pasar modal di DIY dan sekitarnya. 

"Kinerja pasar modal akan terus bertumbuh setelah Pemilu yang digelar pada 14 Februari 2024 lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten mengalami penguatan melihat data historis pemilu pada tahun-tahun sebelumnya," katanya, Jumat (15/03/2024). 

"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,3 persen secara harian ke posisi 7.303,28 sehari setelah pilpres pada 15 Februari 2024. Kami juga berharap, kali ini kinerja IHSG akan tetap positif sampai akhir tahun 2024," sambungnya. 

Faktor pertumbuhan tersebut ditopang oleh emiten yang berasal dari sektor konsumsi, komunikasi, hingga perbankan.

Ia melihat adanya peningkatan konsumsi yang didorong oleh pengeluaran untuk kepentingan kampanye dari para peserta Pemilu. 

Ia mengungkapkan pada penutupan perdagangan 8 Maret 2024 lalu, IHSG memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu ditutup pada posisi 7.381,907 atau meningkat 0,11 persen, dari rekor sebelumnya yaitu 7.373,964 pada 7 Maret 2024. 

Sedangkan jika dibandingkan dengan pekan lalu, IHSG pekan ini ditutup menguat 0,96 persen dari posisi 7.311,907. 

"Kapitalisasi pasar Bursa sepekan lalu turut mengalami kenaikan, yaitu sebesar 0,98 persen menjadi Rp11.818 triliun dari Rp11.703 triliun pada pekan sebelumnya. Secara umum kondisi pasar saham setelah pemilu masih positif," ungkapnya. 

Irfan menambahkan pasar modal akan semakin menguat jika nantinya pilihan kabinet kementerian dianggap pro pasar. 

"Misal dengan program pembangunan infrastruktur, peningkatan kegiatan manufaktur, dan lainnya yang bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa konsisten bertumbuh," imbuhnya. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved