Wonderful Riau Island

Intip 3 Masjid Unik di Kepri, Wajib Dikunjungi saat Berkunjung ke Natuna Batam dan Pulau Bintan

Inilah 3 masjid unik di Kepulauan Riau yang wajib dikunjungi. Ada Masjid Raya An-Nur Kawal, Masjid Agung Natuna, dan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.

DOK. Situs Web Resmi Dinas Pariwisata Kepri
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. FOTO: Masjid Agung Natuna 

TRIBUNJOGJA.COM - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki banyak masjid unik yang menarik untuk dikunjungi.

Ada masjid yang bercat merah jambu, masjid dengan arsitektur mirip Taj Mahal, sampai masjid dengan kubah terbesar se-Indonesia.

Berikut rekomendasi masjid unik di Kepri yang wajib Anda kunjungi saat ingin berwisata religi di Batam, Natuna, dan Pulau Bintan.

1. Masjid Raya An-Nur Kawal di Pulau Bintan Kepri

Masjid Raya An-Nur Kawal, Masjid Pink di Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri)
Masjid Raya An-Nur Kawal, Masjid Pink di Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) (Tangkapan Layar Google Maps)

Lokasi : 

Jalan Wisata Bahari Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Pulau Bintan, Kepri.

Link Google Maps : 

https://maps.app.goo.gl/jTjmbkWUzr72pbQs7

Apa yang menarik dari Masjid Raya An-Nur Kawal?

Masjid Raya An-Nur Kawal atau Masjid Besar An-Nur di Bintan memiliki keunikan berupa cat berwarna merah jambu atau pink.

Warna merah jambu membuat masjid berkapasitas 1.500 jemaah ini menjadi sangat cantik.

Konon, warna pink dipilih karena terinspirasi dari Masjid Putra Jaya di Malaysia yang juga memiliki bangunan dengan cat warna pink.

Masjid Raya An-Nur Kawal, Masjid Pink di Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri)
Masjid Raya An-Nur Kawal, Masjid Pink di Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) (Tangkapan Layar Google Maps)

Selain unik karena berwarna pink, Masjid Raya An-Nur Kawal juga memiliki filosofi.

Anak tangga menuju Masjid Pink berjumlah 9. Kemudian, tiang di dalam masjid juga berjumlah 9. 

Lebih lanjut, terdapat total 9 kubah di Masjid Pink dan terdapat 9 jendela pula di masjid. 

Mengutip TribunBatam.id, Ketua Pembangunan Masjid Besar An-Nur, Ahmad Tohirin, menyampaikan, angka 9 diambil dari Wali Songo selaku penyebar agama Islam.

Anda bisa klik   DI SINI   untuk membaca sejarah lengkap Masjid Raya An-Nur Kawal di Bintan.

2. Masjid Agung Natuna di Lembah Gunung Ranai

Masjid Agung Natuna Kepulauan Riau, masjid terbesar dan termegah di Kabupaten Natuna
Masjid Agung Natuna Kepulauan Riau, masjid terbesar dan termegah di Kabupaten Natuna (DOK. Situs Web Resmi BP3D Natuna)

Lokasi : 

Ranai Kota, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Masjid ini berada di Lembah Gunung Ranai, Natuna, Kepri.

Link Google Maps : 

https://maps.app.goo.gl/VEo8Sn66r9d4Se4S7

Apa yang menarik dari Masjid Agung Natuna?

Wisatawan yang sudah menjelajah Kepulauan Riau atau warga yang tinggal di Kepulauan Riau mungkin akan setuju apabila Masjid Agung Natuna disebut sebagai salah satu masjid paling indah di Kepri.

Masjid yang berada di Lembah Gunung Ranai ini memiliki bentuk mirip seperti Mausoleum Taj Mahal di India.

Masjid Agung Natuna dibangun pada 2007. Gaya arsitekturnya merupakan perpaduan gaya Timur Tengah dan India. 

Model arsitektur India kemudian dipadukan dengan arsitektur Masjid Nabawi di Madinah, masjid yang ada di Cordoba, Spanyol, dan ukiran-ukiran kaca patri khas Turki.

Faktor menarik yang membuat Masjid Agung Natuna semakin mirip Taj Mahal adalah keberadaan sungai di area depan masjid dan adanya tiang menara masjid.

Masjid Agung Natuna Kepulauan Riau mirip Taj Mahal di India
Masjid Agung Natuna Kepulauan Riau mirip Taj Mahal di India (DOK. Situs Web Resmi Dinas Pariwisata Kepri)

Ada sungai panjang dengan air jernih yang menghiasi jalan masuk ke Masjid Agung Natuna.

Di kedua sisi sungai itu terdapat jalan masuk dan jalan keluar. 

Kemudian, di sepanjang bahu jalan ada pohon sawit yang ditata rapi, mempercantik lingkungan masjid.

Sementara itu, bangunan masjid terletak di ujung sungai. 

Bangunannya terlihat megah dengan satu kubah utama berwarna hijau dan sejumlah menara di setiap sudut masjid.

Pada bagian bawah terdapat anak tangga dan pintu gerbang raksasa setinggi kurang lebih 7 meter.

Kombinasi tersebut membuat Masjid Agung Natuna semakin mirip bangunan Taj Mahal di India.

Silakan klik   DI SINI   untuk membaca fakta-fakta Masjid Agung Natuna.

3. Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam Kepri
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam Kepri (DOK. Kemenparekraf via travelindonesia.cn)

Lokasi : 

Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Link Google Maps : 

https://goo.gl/maps/UrKK5purD3yuVytJA

Apa yang menarik dari Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam?

Merangkum TribunBatam.id, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam diklaim memiliki kubah terbesar se-Indonesia.

Kubah di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki luas 63 x 63 meter persegi. 

Ada total 9 kubah yang terdiri dari 1 kubah utama, 4 kubah kecil, dan 4 kubah gendong.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah juga memiliki menara yang tingginya mencapai 99 meter. Terdapat pula 8 payung membran yang luas bentangannya mencapai 25 meter.

Bangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang didominasi cat warna putih ini dibuat dengan mengadaptasi gaya arsitektur Arab dan Melayu.

Total luas bangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah mencapai 57.114 meter persegi. Sedangkan luas tanah Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah mencapai 41.422 meter persegi alias lebih dari 4 hektare.

Untuk mengelilingi setiap sudut Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Anda perlu waktu kurang lebih 2 jam.

Fakta menarik lainnya tentang Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah dapat Anda baca DI SINI.

Baca juga: Isi Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji, Warisan Budaya Tak Benda asal Kepri

Baca juga: Kisah Mistis Permainan Ambung Gila di Lingga Kepri, Warisan Budaya Takbenda Undang Roh Pakai Mantra

Baca juga: Kisah Patung Buddha Tidur di Wihara Dharma Shanti Bintan Kepri, Replika Patung Buddha Thailand

Peraturan Presiden tentang Pariwisata Kepri

Peraturan Presiden tentang Pariwisata Kepri. FOTO: Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Peraturan Presiden tentang Pariwisata Kepri. FOTO: Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). (KOMPAS.com/Dian Erika)

Pada 2 Januari 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang “Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, Tanjungpinang, dan Karimun”

Perpres tersebut menetapkan tema pariwisata untuk empat wilayah di Kepri, yakni Batam, Bintan, Tanjungpinang, dan Karimun.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri, Guntur Sakti mengatakan, dalam Perpres Nomor 1 Tahun 2024 tersebut tertera bahwa pembangunan pariwisata Kepri akan diarahkan sesuai keunggulan komparatif dan kompetitif di masing-masing wilayah.

“Untuk tema wisata Batam di antaranya belanja, pantai, resort, event, MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions), jasa kesehatan dan heritage, termasuk kawasan Camp Vietnam di Pulau Galang," ungkap Guntur Sakti dalam keterangan tertulisnya, dikutip Tribunjogja.com dari TribunBatam.id.

Sementara itu, di Kabupaten Bintan, tema wisatanya adalah ekowisata, pantai, resort, wisata olahraga, event dan MICE.

Selanjutnya, Kota Tanjungpinang memiliki tema wisata heritage (Melayu dan Tiongkok), wisata budaya, wisata kuliner dan event.

“Terakhir Kabupaten Karimun, tema wisatanya menyasar wisata pantai dan heritage," imbuh Guntur Sakti.

Ia meminta pemerintah daerah menyelaraskan rencana induk pembangunan pariwisata di daerah masing-masing dengan Perpres Nomor 1 Tahun 2024.

Menurut Guntur, hal tersebut penting supaya tidak terjadi duplikasi dan tumpang tindih terkait arah kebijakan pengembangan pariwisata di lingkup wilayah Batam, Bintan dan Karimun (BBK).

Ia berharap, terbitnya perpres tersebut dapat membantu pembangunan pariwisata di Kepri semakin terukur dan terarah.

“Tujuannya tentu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara sebagai salah satu sumber devisa negara, khususnya pendapatan asli daerah (PAD),” kata Guntur Sakti. (Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved