Puisi Abdul Hadi WM
Puisi Elegi Abdul Hadi WM: Musuh musuhku namun sahabat sahabat setiaku juga
Puisi Elegi Abdul Hadi WM: Musuh musuhku namun sahabat sahabat setiaku juga
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Puisi Elegi Abdul Hadi WM
Musuh-musuhku, namun sahabat-sahabat setiaku juga
saban kali datang
melukaiku dan kemudian menyembuhkan:
"Mari kita bangun jembatan!", dan kami pun
Segera membangun jembatan dan runtuh juga
Mereka tak tahu dan aku sudah lupa
Saban kali mereka datang
menanamkan cakar dan mencampakkan barang-barangku:
piring, kursi, meja makan, sajak-sajak
kesempatan dan keleluasaanku
Aku mengira
mereka dapat mengenyahkan jejak dan kebebasanku
seperti aku mengira mereka pun tak dapat
mengenyahkan kecemasan mereka sendiri
kengerian mereka sendiri
Kemanakah kemudian mereka pergi, bersembunyi
atau menyelamatkan diri?
Begitu banyak semak-semak dan gua
dalam lubuk hatiku, seperti dalam lubuk hati mereka
hingga sering
aku sendiri tak mengetahuinya
dan tak sempat mengetahuinya
Dan bagaimana kalau mereka temukan
parang yang kuasah diam-diam lebih berkilauan
dan geraham-gerahamku tak henti-hentinya
geram dan lebih leluasa bergerak?
Aku katakan: Aku bebas sekalipun kalian ingin membunuhku
Aku bebas sekalipun kalian mengepung dan memburuku
Aku bebas karena pedih dan kepedihan membebaskanku
Tapi mereka seperti aku adalah pencinta busuk
yang tak pernah memberi tempat kepada cinta dan pencinta
Dan seperti aku pun mereka adalah pemburu kekosongan dan kesia-siaan
Mereka ingin membunuhku karena mereka rasa aku ingin membunuh mereka
Aku ingin membunuh mereka karena aku rasa mereka ingin membunuhku
Mari kita tolong mereka, mari kita tolong diri kita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.