Berita Kecelakaan

Kecelakan Maut Avanza Tabrak Trotoar, Tiang Listrik hingga Pohon, Dua Tewas di Tempat

kecelakaan tunggal terjadi di Jenderal Ahmad Yani, tepatnya depan Toko Roti Holland Bakery, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
Polisi melakukan olah TKP di Jendral Ahmad Yani, tepatnya depan Toko Roti Holland Bakery, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang, setelah satu unit mobil avnza mengalami kecelakaan tunggal, Jumat (8/3/2024). Dalam kecelakaan tersebut dua orang tewas dan empat lainnya luka-luka. 

Tribunjogja.com - Kecelakaan tunggal terjadi di Jenderal Ahmad Yani, tepatnya depan Toko Roti Holland Bakery, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang.

Dugaan sementara penyebab kecelakaan karena pengemudi mengantuk.

Berikut penjelasan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Palembang:

Polisi melakukan olah TKP di Jendral Ahmad Yani, tepatnya depan Toko Roti Holland Bakery, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang, setelah satu unit mobil avnza mengalami kecelakaan tunggal, Jumat (8/3/2024). Dalam kecelakaan tersebut dua orang tewas dan empat lainnya luka-luka.
Polisi melakukan olah TKP di Jendral Ahmad Yani, tepatnya depan Toko Roti Holland Bakery, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang, setelah satu unit mobil avnza mengalami kecelakaan tunggal, Jumat (8/3/2024). Dalam kecelakaan tersebut dua orang tewas dan empat lainnya luka-luka. (KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Palembang AKBP Emil Eka Putra mengatakan, kecelakaan terjadi di Jenderal Ahmad Yani, tepatnya depan Toko Roti Holland Bakery, Kecamatan Seberang Ulu 1.

Dikutip dari Kompas.com, awalnya mobil tersebut datang dari arah Simpang Flyover Jakabaring menuju Simpang Naga Swidak dengan kecepatan tinggi.

Namun, sampai lokasi mobil hilang kendali lantaran pengemudi mengantuk, sehingga menghantam trotoar sisi jalan.

Tidak berhenti disitu, mobil masih saja melaju dan akhirnya menghantam tiang listrik hingga kemudian berhenti setelah menabrak pohon.

Akibat dari kecelakaan fatal tersebut, dua dari enam penumpang mobil tersebut tewas di tempat.

“Sopir dan penumpang mengalami luka parah. Dugaan kecelakaan tunggal ini karena pengemudi mengantuk dan melaju dengan kecepatan tinggi,” kata Emil, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/3/2024).

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, berkendara dalam kondisi mengantuk bisa membuat pengemudi di posisi setengah sadar dan memicu terjadinya kecelakaan.

“Mengantuk saat mengemudi, artinya mata tidak bisa membaca lalu lintas dengan benar dan otak sudah tidak dapat merespon situasi lingkungan,” kata Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Pengemudi yang mengantuk setengah pikirannya berada di bawah alam sadar.

Sehingga, pengemudi sudah tidak mampu membaca situasi lalu lintas yang ada depannya.

“Perilakunya kosong, ketika mengemudi ya hanya lurus tanpa kontrol dan berhenti ketika sudah menabrak objek di depan atau samping kiri kanannya, hal ini bisa terjadi ketika mengantuk,” kata Sony.

Sony menjelaskan, mengantuk sebenarnya disadari oleh pengemudi, namun masih saja nekat dan merasa tanggung karena ingin cepat sampai tujuan. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved