Warga Gunungkidul Suspek Antraks
BREAKING NEWS : Seorang Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Dinkes Lakukan Pelacakan
Adanya dugaan antraks yang menimpa seorang warganya itu bermula saat ada seekor sapi milik warga yang mati.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kasus antraks diduga kembali muncul di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Dikabarkan, seorang warga di Dusun Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, harus mendapatkan perawatan di RSUD Prambanan dikarenakan dugaan terpapar antraks.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan pihaknya mendapatkan informasi tersebut pada Kamis (7/3/2024) dari Dinas Kesehatan Sleman.
Dimana, ada seorang warga dari Gunungkidul yang dirawat di RSUD Prambanan suspek antraks.
"Kemudian, setelah mendapatkan berita saya berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH), tentu nanti mereka akan turun untuk mensurvei kondisi hewannya,"ujarnya di kantor Pemkab Gunungkidul, Jumat (8/3/2024).
Tak hanya itu, pihaknya juga akan turun ke lokasi untuk melakukan pelacakan dan surveilans.
Hal itu dilakukan untuk memastikan adakah warga lain yang juga terpapar.
"Karena memang informasinya baru hari ini, jadi secara total yang terkena saya belum bisa melaporkan. Namun, yang pasti kami akan melakukan surveilans dan pelacakan siapa saja yang makan daging sapi atau kambing mati. Itu seperti biasa kami lacak, dan melihat ada yg bergejala atau tidak. Kemudian pengambilan sampel seperti prosedur yang ada,"paparnya.
Sementara itu, saat ditanya riwayat daripada pasien suspek antraks, dirinya belum bisa memastikan.
"Riwayatnya belum bisa dipastikan karena baru dilacak. Itu penyebabnya, apakah mengonsumsi atau tidak, juga masih kami telusuri. Dilaporkan baru dapat satu saja,"ujarnya.
Terpisah, Panewu Gedangsari, Eko Krisdiyanto, mengatakan adanya dugaan antraks yang menimpa seorang warganya itu bermula saat ada seekor sapi milik warga yang mati.
Sapi itupun langsung dikubur oleh pihak Puskeswan.
"Kronologisnya belum konfirmasi tim di lapangan. Tadi dari Puskesmas ada yang melaporkan warga sakit suspek antraks,"ucapnya.
Pihaknya belum bisa menjelaskan rinci kronologi peristiwa ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.