Puisi Mustafa Ismail
Puisi Suu Kyi Mustafa Ismail: kau tentu masih ingat senapan yang moncongnya bersitatap dengan matamu
Puisi Suu Kyi Mustafa Ismail: kau tentu masih ingat senapan yang moncongnya bersitatap dengan matamu
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Puisi Suu Kyi Mustafa Ismail
kau tentu masih ingat: senapan yang moncongnya
bersitatap dengan matamu, seperti berebut mana yang lebih tajam
dan berbisa, mana yang lebih binasa
“aku adalah ibu yang rindu pulang merawat anak-anak
yang kakinya telanjang – di kamp-kamp pengungsian dan kota-kota,
ruang-ruang yang terbakar oleh matamu yang jalang!”
seluruh jagad raya mengirim ababilnya untuk meruntuhkan
tembok dan jeruji penjara karena kau rindu dapur:
betapa lezatnya laphet thohk, nga htamin, atau mohinga
dan di depan gerbang rumahmu, kala itu,
kau menabuh hsaing waing sampai langit bergetar:
menasbihkan bumi yang bebas dari luka dan keperihan
kau menjadi merpati putih dengan bulu-bulu lembut
turun dalam mimpi anak-anak yang terpuruk di tanahnya,
di langit yang terus digelayut kabut
tapi suu kyi, kini, merpati itu menjelma elang yang memangsa
anak-anaknya sendiri, meredupkan cahaya di langit biru,
dan dada menjadi begitu membatu
kau tak mungkin tak tahu: senapan yang moncongnya
menggonggong di rakhine, sambil membayangkan wajahmu
yang teduh dan ayu, menghanguskan jejak-jejak mereka
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.