XL Axiata Berhasil Raih Pertumbuhan Double Digit

Pendapatan naik 11 persen YoY menjadi Rp 32,34 triliun, dan laba bersih tumbuh 15 persen YoY menjadi Rp 1,28 triliun.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Petugas melakukan perawatan jaringan XL Axiata di BTS Maumere. 

Hasil dari penerapan strategi berbasis digital melalui data analytics juga memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan, termasuk untuk memenuhi permintaan dari seluruh segmen pelanggan.

Dengan data analitik ini juga memungkinkan XL Axiata mengevaluasi key performance indicator (KPI) di semua aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan, sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang di waktu yang tepat.

Pada sisi infrastruktur jaringan, hingga akhir 2023, XL Axiata mampu menambah jumlah base transceiver station (BTS) sebanyak 14.101 hingga total menjadi 160.124 atau naik 10 persen YoY.

Dari jumlah sebanyak itu, 104.993 di antaranya adalah BTS 4G.

Sementara itu, fiberisasi telah mencapai 61 persen dari total BTS di berbagai penjuru Indonesia.

Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS melalui jalur fiber, termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.

Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan data 4G, dan sekaligus merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G.

XL Axiata terus melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan sebagai penopang utama upaya meningkatan pengalaman pelanggan.

Komitmen XL Axiata memperkuat jaringan tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) sebesar Rp 7,16 triliun.

XL Axiata akan terus melanjutkan inisiatif investasi pengembangan jaringan secara cermat untuk dapat terus meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dan meningkatkan penggunaan jaringan yang terus tumbuh.

Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir Desember 2023, utang kotor tercatat di angka Rp 10,11 triliun, dengan utang bersih sebesar Rp 9,14 triluin. 

Rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,84x. 

XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing.

Sebesar 57 persen dari pinjaman yang ada memiliki suku bunga tetap (fixed) dan 43 persen dari pinjaman memiliki suku bunga mengambang (floating).

Free cash flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 69 persen, menjadi Rp 8,72 triliun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved