Puisi Mustafa Ismail

Puisi Malam Kopi Mustafa Ismail: Bahkan untuk ngopi pun kita harus berjaga: menjerang air hingga

Puisi Malam Kopi Mustafa Ismail: Bahkan untuk ngopi pun kita harus berjaga: menjerang air hingga

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Dok Pemkot Yogyakarta
Para peserta Festival Sastra Yogya 2023 menjukkan kebolehan dalam membacakan puisi, di kawasan Kotabaru, Kota Yogyakarta. 

Puisi Malam Kopi Mustafa Ismail


Bahkan untuk ngopi pun

kita harus berjaga: menjerang air hingga larut

dan mengaduknya sampai malam surut

Lewat telepon, kau mewanti-wanti:

airnya mesti panas sekali, lalu tuangkan beberapa

sendok bubuknya, tutup, dan biarkan ia mendidih sendiri

Kau pun mengirim kebun-kebun kopi

dari pedalaman Gayo,

beserta kisah cinta yang terlantar:

Harga kopi anjlok, bayi-bayi menggigil sendiri

para lelaki bergegas membakar desa

mimpi telah luka, kata mereka, senja telah buta

Aroma kopi membumbung,
aku mabuk, kau pun ambruk
malam makin buruk

Tapi di sini, aku tetap bisa menikmati aroma getah
dari pohon-pohon kopi yang bakal ditebang esok hari
sambil membayangkan kau berceracau sendiri

Selamat kopi, selamat kopi,
entah kata siapa
di luar, kampung telah sunyi

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved