Kecelakaan Bus di Bukit Bego

Penjelasan Polisi Terkait Penyebab Kecelakaan Bus di Bukit Bego Bantul, Diduga Rem Blong

Berdasarkan analisis sementara, kendaraan itu mengalami rem brong hingga kemudian terlibat kecelakaan lalu lintas tunggal.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Sejumlah aparat kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara bus Saestu Trans yang terguling di Jalan Imogiri-Manggunan, Jumat (9/2/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ditlantas Polda DIY mengungkapkan dugaan penyebab bus Saestu Trans nomor polisi E 7607 V yang terguling di Jalan Imogiri-Manggunan.

Kecelakaan tersebut tepatnya terjadi di tikungan Wanagama bawah Bukit Bego, Padukuhan Kedungbuweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Kamis (8/2/2024) siang.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Sugiyanta, mengatakan berdasarkan analisis sementara, kendaraan itu mengalami rem brong hingga kemudian terlibat kecelakaan lalu lintas tunggal.

"Kendaraan dari atas, posisi jalan memang menurun. Dari atas, satu kilometer (dari tempat kejadian perkara) sudah ada tanda-tanda kendaraan posisi normal. Tahu-tahu, begitu turun (dekat tempat kejadian perkara) itu kendaraan blank semua. Itu pengakuan dari sopir," ucapnya kepada awak media saat melakukan olah tempat kejadian perkara di Jalan Imogiri-Manggunan, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Kecelakaan Bus Saestu Trans di Bukit Bego, Penumpang Ceritakan Detik-detik Sebelum Bus Terguling

Dari hasil analisis sementara, kala itu, kendaraan bus Saestu Trans yang berwarna hijau dalam posisi off atau tidak ada gerakan sama sekali untuk pengereman, baik dari handrem maupun rem kaki. 

"Jadi, gigi kosong. Boleh dikatakan rem blong," tuturnya.

Setelah bus mengalami rem blong, pihak sopir membanting setir ke kiri hingga oleng dan terguling serta meluncur sekitar 60 meter. Kemudian, bus tersebut berhenti di tempat kejadian perkara. 

"Setelah berhenti, (bus dan penumpang) dievakuasi. Kondisi bus normal kembali, rem dan handrem berfungsi kembali setelah terguling," beber Sugiyanta.

Sejumlah relawan termasuk aparat kepolisian setempat sedang melakukan evakuasi bus Saestu Trans dengan nomor polisi E 7607 V yang terlibat laka tunggal di Bukit Bego, Kamis (8/2/2024).
Sejumlah relawan termasuk aparat kepolisian setempat sedang melakukan evakuasi bus Saestu Trans dengan nomor polisi E 7607 V yang terlibat laka tunggal di Bukit Bego, Kamis (8/2/2024). (TRIBUNJOGJA.COM / Neti Istimewa Rukmana)


Kini, penyebab kejadian perkara itu masih terus didalami oleh Ditlantas Polda DIY dan Polres Bantul.

Ditlantas Polda DIY juga melakukan analisis penyebab kejadian perkara dengan Traffic Accident Analysis (TAA).

"Kami membawa alat TAA untuk memastikan apakah ini (laka bus Saestu Trans itu) kelalaian sopir atau ada trouble pada kendaraan," jelas dia.

"Saya sempat bertanya dengan sopir. KIRnya memang mati, tapi untuk kendaraan, STNK bayar. Jadi akan kami dalami lagi. Harusnya seimbang antara KIR dan STNK (harusnya KIR dan STNK tidak ada yang kedaluarsa). Ini ke daraan dari Karanganyar, " imbuhnya.

Terkait status sopir bus Saestu Trans yang terguling tersebut, Sugiyanta berujar, pada saat ini berstatus sebagai saksi.

"Sementara 24 jam kami anggap saksi, karena nanti menunggu penentuan berikutnya. Saat ini, sopir dan kenek diamankan di Polres Bantul," tutup dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved