Rumah Bersih Jauh dari Laknat Allah
Saat rumah terlihat kotor dan berdebu pasti akan menimbulkan rasa keinginan untuk membersihkannya agar rapi dan enak dipandang.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Rumah adalah tempat manusia tinggal, beristirahat, dan tempat berlindung.
Saat rumah terlihat kotor dan berdebu pasti akan timbul rasa keinginan untuk membersihkannya agar rapi dan enak dipandang.
Karena rumah yang bersih dan rapi akan menimbulkan perasaan tenang dan damai bagi para penghuninya.
Lain halnya jika rumah terlihat kotor dan berantakan, hati penghuninya pun akan merasakan gelisah dan tidak tentram.
Tidak hanya di dalam rumah, di luar rumah pun sebaiknya bersih dan rapi. Karena kepribadian seseorang dapat terlihat dari bagaimana ia menjaga kebersihan lingkungannya.
Dalam Islam, menjaga kebersihan telah dianjurkan bagi setiap muslim tanpa terkecuali.
Karena Allah SWT menyukai kebersihan dan keindahan.
Hal tersebut dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 222 :
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Artinya: "sungguh, Allah menyukai orang-orang yang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." ( Q.S Al-Baqarah : 222 )
Kebersihan juga merupakan sebagian dari iman, hal tersebut terdapat dalam hadits :
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
Artinya: "Bersuci (thaharah) itu sebagian daripada iman." (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)
Allah SWT juga melaknat orang-orang yang tidak menjaga kebersihan. Seperti dalam hadits yang berbunyi:
طهِّروا أفنيتَكم فإنَّ اليهودَ لا تُطهِّرُ أفنيتَها

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.