Kecelakaan Bus di Bukit Bego

Kesaksian Lurah Girirejo Sebelum Kecelakaan Bus di Kawasan Bukit Bego Bantul

Lurah Girirejo, Dwi Yuli Purwanti, mengungkapkan, kronologi kejadian laka tunggal bus Saestu Trans dengan nomor polisi E 7607 V

|
TRIBUNJOGJA.COM / Neti Istimewa Rukmana
relawan termasuk aparat kepolisian setempat sedang melakukan evakuasi bus Saestu Trans dengan nomor polisi E 7607 V yang terlibat laka tunggal di Bukit Bego, Kamis (8/2/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Lurah Girirejo, Dwi Yuli Purwanti, mengungkapkan, kronologi kejadian laka tunggal bus Saestu Trans dengan nomor polisi E 7607 V mengalami laka tunggal di dekat Bukit Bego, Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 13.41 WIB.

Menurut Lurah Girirejo, kecelakaan bermula saat bus Saestu Trans itu bergerak dari arah Puncak Becici dan hendak menuju Pantai Parangtritis.

"Kalau tidak salah, mereka adalah rombongan Karanganyar, Jawa Tengah yang akan berwisata," tuturnya.

Dwi mengaku bahwa sempat mendengar suara kecelakaan bus tersebut.

Pasalnya, rumah Dwi hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

"Saat itu saya di rumah, baru pulang takziah dan sudah selesai salat.

"Tiba-tiba dengar suara benturan keras seperti kendaraan yang jatuh," ungkap dia.

"Saya mendengar, benturannya seperti suara jatuhnya bus.

Sejumlah relawan termasuk aparat kepolisian setempat sedang melakukan evakuasi bus Saestu Trans dengan nomor polisi E 7607 V yang terlibat laka tunggal di Bukit Bego, Kamis (8/2/2024).
Sejumlah relawan termasuk aparat kepolisian setempat sedang melakukan evakuasi bus Saestu Trans dengan nomor polisi E 7607 V yang terlibat laka tunggal di Bukit Bego, Kamis (8/2/2024). (TRIBUNJOGJA.COM / Neti Istimewa Rukmana)

"Karena sering ada laka di dekat lokasi, jadi suaranya saya masih ingat," imbuhnya.

Sontak, ia keluar dan mencari sumber suara tersebut yang ternyata benar adalah suara bus yang jatuh di area dekat rumahnya.

"Saya sampai lokasi itu melihat kalau ada bus yang terguling. Semua penumpang sudah menangis, jadi saya terkejut," beber Dwi.

Ia langsung menghubungi tim FPRB Girirejo untuk meminta bantuan evakuasi.

Informasi itu kemudian diteruskan ke sejumlah belah pihak.

"Dari kami, personel sudah diarahkan semua untuk dilakukan evakuasi," pungkasnya.

Baca juga: Keterangan Polisi Kecelakaan Bus di Bukit Bego Bantul, Angkut 50 Penumpang, 1 MD

Keterangan Polisi

Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Imogiri-Dlingo Bantul, Kamis (8/2/2024).
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Imogiri-Dlingo Bantul, Kamis (8/2/2024). (TRIBUNJOGJA/Nei)

Sedangkan berdasarkan keterangan dari Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta, keadaan bus tersebut terguling ke kiri setelah kecelakaan.

Kendaraan itu bergerak dari arah timur menuju barat lokasi kejadian.

"Terkait kronologi kejadian masih kami pastikan termasuk penyebab kecelakaan itu," katanya kepada awak media.

Bus tersebut membawa penumpang sekitar 50 orang.

Satu di antaranya mengalami cidera kepala berat dan dinyatakan meninggal dunia (MD)

"Kamudian, data sementara ada satu orang yang mengalami luka pada bagian kaki. Saat ini, korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat," beber AKBP Michael.

Pengakuan Penumpang

Seorang penumpang bus Saestu Trans sekaligus korban laka tunggal tersebut, Savina Putri Ningtiyas (19), mengaku trauma atas adanya kejadian tersebut. 

"Iya rasa trauma ada. Trauma untuk naik bus juga ada," ungkap perempuan asal Kalurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kabupaten Surakarta, Jawa Tengah, kepada awak media.

Ia pun menceritakan kronologi awal kejadian itu.

Di mana, awalnya ia bersama rombongan pekerja pabrik percetakan di Surakarta sedang berwisata di Puncak Becici dan akan menuju ke Pantai Parangtritis. 

"Terus jarak sekitar tujuh menit dari lokasi (lokasi kejadian), sopirnya tiba-tiba berhenti sekitar tiga menitan. Itu posisinya kendaraan ada di atas dan akan turun," jelas dia.

"Trus penumpang tu pada tanya ke sopir, ada apa pak? Enggak ada apa-apa, cuma ngantre, katanya pak sopir. Padahal, kita tu lihat di depan enggak ada kendaraan," lanjutnya.

Saat bus berwarna hijau itu berhenti, Savina mengaku dengar suara seperti gesekan mesin di bagian belakang.

Namun, dikarenakan pihak sopir dan kenek menjawab tidak apa-apa, para penumpang tersebut langsung diam dan tidak berpikir panjang lebar.

"Trus bus itu bergerak (kembali melaju), tapi kencang banget. Karena turunan jadi bus itu kenceng. Tapi, bergerakknya enggak kayak biasa," bebernya.

"Pas di lokasi (lokasi tempat kejadian perkara), bus itu berhenti dan miring ke kiri. Sopir sama kenek langsung lari ke belakang untuk keluar sambil teriak ayo turun-ayo turun," lanjut dia.

Dikatakannya, kondisi sopir dan kenek tersebut seolah-olah hanya ingin menyelamatkan diri sendiri dan tidak mengutamakan keselamatan penumpang. 

"Lah kita kan belum sempat turun. Tiba-tiba busnya sudah gelimpang (terguling). Sedangkan sopir sama kenek sudah menyelamatkan diri," ungkap Savina.

Setelah bus terguling, ia bersama sejumlah penumpang lainnya turun dari bagasi bagian belakang. Sebab, usai laka, bagasi bus tersebut terbuka.

Imbas dari kejadian tersebut, Savina mengalami luka-luka pada bagian punggung belakang.

Sedangkan sejumlah keluarga dari pacarnya ada yang luka dan meninggal dunia.

"Kan dari karyawan perusahaan itu ada yang bawa keluarga. Jadi, keluarga pacar saya ikut juga," sambung Savina. 

Kini, ia bersama sejumlah penumpang lainnya sedang berada di RSUD Panembahan Senopati untuk menunggu keluarga pacar korban dan penumpang lain yang sedang mendapatkan perawatan.

Diberitakan sebelumnya, Bus Pariwisata Saestu Trans yang mengangkut rombongan wisatawan mengalami kecelakaan tunggal di Bukit Bego, Imogiri, Kamis (8/2/2024).

Bus berwarna biru itu terguling di jalanan menurun.

Satu orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jogja dari lokasi kejadian, kecelakaan bermula saat bus membawa rombongan wisatawan hendak pergi ke Pantai Parangtritis seusai berwisata ke Puncak Becici.

Bus awalnya berjalan normal. Namun saat memasuki jalur menurun di Bukit Bego, bus diduga mengalami rem blong.

Bus kemudian hilang kendali hingga akhirnya terguling di sisi kiri jalan.

Satu penumpang bus tewas dalam kecelakaan itu setelah tergencet bodi bus.

"Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB,"kata salah satu warga di sekitar lokasi kejadian bernama Edo.

Seluruh korban saat ini sudah dievakuasi. (Tribunjogja.com/nei)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved