RAMALAN JODOH Weton Selasa Pon dan Senin Kliwon Menurut Primbon Jawa, Konon Banyak Rezekinya

Berdasarkan buku Primbon Jawa, jika orang yang lahir pada hari Selasa menikah dengan orang yang lahir pada hari Senin, maka rumah tangga mereka akan selamat, meskipun difitnah. 

Ramalan Jodoh Berdasarkan Neptu Pembagi 9

Cara hitung : Neptu masing-masing weton dibagi 9, kemudian catat atau hitung sisanya. Jika tidak ada sisa pembagian, maka dianggap sisanya 9.

Neptu weton Selasa Pon = 10. Neptu weton Senin Kliwon = 12.

Perhitungan untuk pemilik weton Selasa Pon adalah 10 : 9 = 1, dengan sisa 1.

Perhitungan untuk pemilik weton Senin Kliwon adalah 12 : 9 = 1, dengan sisa 3.

Jika pasangan dengan perhitungan neptu sisa 1 dan sisa 3 menikah, maka menurut Primbon Jawa, rumah tangganya akan kuat, tetapi rezekinya jauh.

Ramalan Jodoh Berdasarkan Neptu Pembagi 4

Cara hitung : Neptu weton calon suami dan calon istri dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut dibagi 4, kemudian catat atau hitung sisanya. Jika tidak ada sisa, maka hasilnya dianggap sisa 4.

Neptu weton Selasa Pon = 10. Neptu weton Senin Kliwon = 12. Jika dijumlahkan menjadi 10 + 12 = 22.

Maka, perhitungannya adalah 22 : 4 = 5, dengan sisa 2.

Jika perhitungan menghasilkan sisa 2, maka pasangan ini akan masuk kategori “Gembili” yang artinya, jika menikah, dalam kehidupan rumah tangganya akan dikaruniai banyak keturunan.

Ramalan Jodoh Berdasarkan Neptu Pembagi 5

Cara hitung : Neptu weton calon suami dan calon istri dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut dibagi 5, kemudian catat atau hitung sisanya. Jika tidak ada sisa, maka hasilnya dianggap sisa 5.

Neptu weton Selasa Pon = 10. Neptu weton Senin Kliwon = 12. Jika dijumlahkan menjadi 10 + 12 = 22.

Perhitungan dengan neptu pembagi 5 adalah 22 : 5 = 4, dengan sisa 2.

Jika perhitungan neptu pasangan sisa 2, maka pasangan akan masuk kategori “Dana”. Artinya, apabila mereka menikah, dalam kehidupan rumah tangganya akan kaya.

Ramalan Jodoh Berdasarkan Neptu Pembagi 10 dan 7

Cara hitung : Neptu weton calon suami dan calon istri dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut dibagi 10 dan atau 7, kemudian catat atau hitung sisanya. Sisa tidak boleh lebih dari 7. Jika sisa lebih dari 7, maka gunakan pembagi lain, antara 10 atau 7, asal sisanya tidak lebih dari 7. Apabila setelah dihitung tidak ada sisa, maka dianggap sisa 7.