Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, PHRI Optimis Okupansi Hotel di DIY Tembus 80 Persen

 TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Libur panjang Israj yang jatuh pada 8 Februari, disusul cuti bersama pada 9 Februari, dan Imlek pada 10 Februari berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan ke DIY.

Libur panjang tersebut membuat reservasi hotel di DIY meningkat. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan reservasi yang sudah masuk pada libur panjang akhir pekan di Kota Yogyakarta dan Sleman sudah sekitar 65 persen.

Sementara reservasi di Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo sekitar 55 persen. 

"Kalau diakumulasi rata-rata reservasi yang sudah masuk ya sekitar 60-65 persen," katanya, Senin (05/02/2024). 

Ia menyebut angka reservasi bakal meningkat menjelang akhir pekan. Apalagi hingga kini masih cukup banyak wisatawan yang memilih reservasi langsung ke hotel setelah tiba di DIY. 

Baca juga: Pemkab Bantul Bangun Sumur Bor Senilai Rp 186 Juta untuk Atasi Persoalan Air Bersih di Kalidadap 1

Pihaknya pun optimis, okupansi hotel pada libur akhir pekan ini tinggi. PHRI DIY menargetkan okupansi hotel selama libur panjang akhir pekan ini mencapai 80 persen. 

"Target itu bisa tercapai kalau kondisi keamanan dan situasi politik di Indonesia ini tercapai. Tidak hanya di Jogja saja, tetapi ya Indonesia secara umum," terangnya. 

Deddy mengungkapkan secara umum tingkat hunian hotel di DIY bagus. Pada Januari 2024 ini, okupansi hotel di DIY mencapai 75-80 persen. Kondisi ini lebih baik dari tahun Januari 2023 lalu yang hanya mencapai 60 persen. 

"Untuk Februari memang agak turun (okupansi), meleset dari perkiraan kami. Karena cukup banyak yang menunda, geser ke awal puasa (Maret). Ada sekitar 25 persen yang menunda, bukan membatalkan. Hanya menunda saja," ungkapnya. 

Secara umum, kondisi perhotelan baik reservasi maupun okupansi di DIY hingga awal puasa lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. (maw)