Pengetahuan Umum IPS
Sosiologi SMA : Bahas Nilai Sosial dan Jenis-jenisnya menurut Para Ahli
Sosiologi SMA : Bahas Nilai Sosial dan Jenis-jenisnya menurut Para Ahli
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Nilai sosial lahir sebagai bagian dari kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang diciptakan dan disepakati bersama untuk mencapai ketenteraman dan kenyamanan hidup bersama orang lain.
Nilai sosial sebagai alat ukur bagi manusia untuk mengendalikan beragam kemauan manusia yang selalu berubah dalam berbagai situasi. Diharapkan manusia akan mempunyai gambaran tentang apa yang baik dan apa yang buruk, mana yang boleh dan mana yang dilarang.
Nilai sosial yang hidup langgeng akan mampu menjadi sistem nilai budaya. Beberapa pengertian nilai sosial menurut beberapa ahli:
- Kimball Young, nilai sosial adalah asumsi-asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang benar dan apa yang penting.
- Woods, nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama mengarahkan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
- Robert MZ Lawang, nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan yang pantas, berharga, yang memengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.
- Pepper, nilai sosial adalah segala sesuatu mengenai yang baik atau yang buruk.
Dari pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai sosial dapat diartikan sebagai konsep abstrak mengenai segala sesuatu yang baik, dicita-citakan, yang penting, dan yang berguna bagi kehidupan manusia menurut ukuran masyarakat dimana nilai tersebut dijunjung tinggi.
Nilai sosial merupakan landasan bagi masyarakat untuk menentukan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri serta mendorong individu untuk berbuat sesuai norma yang berlaku.
Untuk lebih memahami nilai-nilai sosial, maka perlu mengetahui ciri-ciri nilai sosial, berikut ciri-ciri nilai sosial yang ada di masyarakat,
- Tercipta dari proses interaksi antarmanusia secara intensif dan bukan perilaku yang dibawa sejak lahir.
- Ditransformasikan melalui proses belajar seperti melalui proses sosialisasi atau diwariskan dari generasi satu ke generasi lainnya.
- Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan sosial.
- Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia.
- Masing-masing nilai mempunyai efek yang berbeda-beda bagi tindakan manusia.
- Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.
Jenis Nilai Sosial
a. Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro
Menurut Prof. Notonegoro, nilai sosial dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
- Nilai material yaitu, nilai yang terkandung dalam materi suatu benda yang berguna bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh: bahan bangunan (pasir, batu-batuan) yang berguna untuk membuat rumah, gedung bertingkat, sekolah, dan lain-lain.
- Nilai vital adalah sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dalam kehidupannya. Misalnya, komputer sebagai alat teknologi canggih yang membantu kegiatan administrasi di perkantoran.
- Nilai spiritual/rohani, yaitu suatu hal yang berguna untuk kebutuhan rohani. Dibagi menjadi 4, yaitu:
- Nilai Religius merupakan nilai yang berisi filsafat-filsafat hidup yang dapat diyakini kebenarannya, misalnya nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci.
- Nilai Estetika merupakan nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau estetika) misalnya, kesenian daerah atau penghayatan sebuah lagu.
- Nilai Moral merupakan nilai mengenal baik buruknya suatu perbuatan misalnya, kebiasaan merokok pada anak sekolah.
- Nilai Kebenaran/Empiris merupakan nilai yang bersumber dari proses berpikir menggunakan akal dan sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi (logika/rasio) misalnya, ilmu pengetahuan bahwa bumi berbentuk bulat.
b. Nilai Sosial Berdasarkan Intensitasnya
Nilai-nilai sosial kadang-kadang ada yang banyak atau sering dianut oleh masyarakat, dan ada pula yang sedikit atau jarang dianut oleh anggota masyarakat.
Misal di daerah pedesaan, maka nilai gotong royong adalah salah satu nilai yang banyak dianut oleh warga masyarakat, dan sebaliknya, nilai-nilai individualistis, persaingan bebas adalah nilai-nilai yang jarang diikuti oleh kebanyakan orang yang hidup di daerah pedesaan.
Kedua nilai tersebut kita namakan saja nilai-nilai yang dominan dan nilai-nilai yang tidak dominan.
Nilai-nilai dominan adalah nilai-nilai yang diutamakan daripada nilai- nilai lainnya.
Adapun ciri-ciri nilai dominan adalah banyaknya orang yang menganut nilai tersebut, lamanya nilai itu dirasakan oleh para anggotanya, tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu, tingginya kedudukan orang yang membawakan nilai tersebut.
Rangkuman Pengetahuan IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka : Cara Mempertahankan Kemerdekaan |
![]() |
---|
Rangkuman Pengetahuan IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka : Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi |
![]() |
---|
Geografi Kelas 12 : Komponen SIG dan Sumber Informasi Geografis |
![]() |
---|
Materi IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka: Perjuangan Indonesia Melawan Penjajah |
![]() |
---|
Materi Geografi Kelas 12 : Sistem Informasi Geografis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.