Pengetahuan Umum IPS

Sosiologi Kelas 10 : Metode-metode Sosiologi

Studi Cross-Sectional adalah studi yang meliputi suatu daerah pengamatan yang luas dalam suatu jangka waktu tertentu.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pinterest
metode penelitian sosiologi 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebagai sebuah ilmu pengetahuan maka sosiologi sekurang-kurangnya harus dirumuskan dalam dua cara. Pertama, suatu ilmu adalah satuan kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah. Kedua, suatu ilmu adalah suatu metode untuk menemukan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji. Menurut Paul Horton, ada berbagai langkah dalam penelitian ilmiah yang mudah disusun, yaitu,

a.       Merumuskan masalah

Dibutuhkan suatu masalah yang bermanfaat untuk diteliti dan yang dapat diselidiki melalui metode ilmiah.

b.       Meninjau kepustakaan

Tinjauan kepustakaan dilakukan untuk mencari dasar teori yang digunakan sebagai dasar menganalisis masalah yang diteliti agar penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

c.       Merumuskan hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang baru diteliti. Sedangkan hipotesis itu sendiri antara lain dapat dirumuskan berdasar atas kajian pustaka yang telah dilakukan.

d.       Merencanakan desain penelitian

Menguraikan apa yang perlu ditelaah, data apa yang dicari, dimana, bagaimana mnegumpulkan, mengolah dan menganalisisnya.

e.       Mengumpulkan data sesuai dengan desain penelitian

Sosiologi juga memiliki sejumlah alat pengumpul data antara lain melalui wawancara, quisioner, angket dan juga observasi. Data-data yang telah terkumpul tersebut selanjutnya dianalisa,

a)       Empiris, artinya bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan atas hasil observasi (terhadap fenomena yang kasat mata) atau bersifat empirik.

b)      Teoritis, ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi.

c)       Kumulatif, bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori lama.

d)      Bersifat nonetis, yang dipersoalkan dalam sosiologi bukan baik buruknya fakta tetapi bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved