Berita Bisnis Terkini

BEI DIY Targetkan Penambahan 25.000 Investor Pasar Modal Tahun Ini

BEI DIY menargetkan minimal 25.000 investor pasar modal di DIY tahun ini.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
pixabay.com
ilustrasi investasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY menargetkan minimal 25.000 investor pasar modal di DIY tahun ini.

Dengan begitu jumlah investor pasar modal di DIY bisa mencapai 200.000 investor

Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY, Irfan Noor Riza optimis pasar modal DIY akan terus bertumbuh.

Ia juga yakin jumlah investor pasar modal DIY akan meningkat.

Mengingat sepanjang 2023 lalu jumlah investor pasar modal DIY menunjukkan tren positif. 

Menurut data Kantor Perwakilan BEI DIY, sepanjang 2023 ada penambahan 1.000 hingga 5.000 investor per bulan.

Pertumbuhan investor paling tinggi tercatat pada November 2023 dengan penambahan 5.044 investor sehingga hingga akhir tahun 2023 BEI DIY mencatat ada 186.717 investor

"Kami sangat optimis pasar modal akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan investor maupun bertambahnya emiten dari DIY. Kami menargetkan paling tidak investor DIY bertambah minimal 25.000 investor selama tahun 2024 ini, atau akan menjadi 200.000 investor di akhir tahun 2024 nanti," katanya, Kamis (11/01/2024). 

Untuk menggenjot pertumbuhan investor DIY, pihaknya bakal mengoptimalkan program Sekolah Pasar Modal (SPM).

Baca juga: Pasar Modal Diprediksi Kondusif Saat Pemilu 2024

Ia menargetkan minimal menyelenggarakan 20 kali dalam sebulan.

Pihaknya bekerja sama dengan seluruh jaringan edukasi di DIY. 

Selain itu, program Duta Pasar Modal (DPM) juga akan ditingkatkan di galeri-galeri Investasi BEI yang ada di perguruan tinggi DIY.

Di samping itu juga menggandeng semua perusahaan sekuritas yang telah menjadi anggota bursa BEI di DIY.

"Peningkatan jumlah investor lokal menjadi salah satu faktor yang mendukung kinerja pasar modal. Sehingga upaya literasi terkait pasar modal harus dilakukan, agar masyarakat memahami cara berinvestasi di pasar modal dengan benar. Dengan begitu investor lokal di DIY semakin bertumbuh," terangnya. 

Irfan meyakini pasar modal Indonesia tetap kondusif meski di tengah tahun politik.

Dari pengalaman Pemilu sebelumnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mengalami peningkatan. 

Dari catatannya, IHSG pada Pemilu 1999 naik 70,06 persen.

Bahkan pada 2019, IHSG mengalami peningkatan hingga 88,98 persen.

"Belajar dari pengalaman di beberapa pemilu yang lalu, pasar modal Insya Allah akan positif. Hal ini kami liat berdasar pengalaman di tahun-tahun pemilu sebelumnya dimana pasar modal Indonesia rata-rata pergerakannya cenderung positif, dan trennya meningkat," imbuhnya.

Meningkatnya kapitalisasi pasar juga menjadi faktor yang mendukung pergerakan positif pasar modal.

Pada tahun 1999, kapitalisasi pasar bursa mengalami kenaikan mencapai 157,11 persen.

Sementara di tahun 2019, pertumbuhan kapitalisasi pasar naik 3 persen.

"Dari data yang dapat kami kumpulkan juga tercatat, IHSG 5 kali menguat sepanjang tahun pemilu, dengan rata-rata return (imbal hasil) sebesar 45,3 persen. Secara historis IHSG yang menguat pada saat pemilu juga kami prediksi kembali menguat di pemilu 2024," pungkasnya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved