Rangkuman Pengetahuan Umum
Materi IPAS Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka: Mempelajari Keseimbangan dan Ketidakseimbangan Ekosistem
Bagaimana keseimbangan dan ketidakseimbangan ekosistem dapat terjadi? Berikut ini penjelasannya.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Jaring-jaring makanan menunjukkan bahwa makhluk hidup yang satu dengan yang lain saling bergantung untuk bertahan hidup. Proses makan dan dimakan yang digambarkan dalam jaring-jaring makanan merupakan salah satu cara alam untuk mengendalikan populasi makhluk hidup agar tetap seimbang.
Dalam e-book Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD Kelas V disebutkan bahwa keseimbangan ekosistem dapat terjadi ketika hewan herbivora memiliki kontrol terhadap perkembangan tumbuhan dan hewan karnivora memiliki kontrol terhadap perkembangan populasi hewan herbivora.
Produsen dalam jumlah yang berlimpah dapat mendukung pertumbuhan hewan herbivora dan hal ini berujung pada ketersediaan makanan yang cukup untuk hewan karnivora.
Secara umum, makhluk hidup yang berada di tingkat tertinggi dalam rantai makanan memiliki peran yang lebih besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem karena mereka memegang kendali terhadap pertumbuhan populasi berbagai jenis makhluk hidup lainnya.
Populasi makhluk hidup akan tetap terjaga selama ada makhluk hidup lain yang menjadi sumber makanan. Namun, ketika salah satu komponen dalam jaring-jaring makanan hilang dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh makhluk hidup atau organisme lainnya, maka jaring-jaring makanan akan mengalami ketidakseimbangan.
Ketidakseimbangan jaring-jaring makanan ini dapat dilihat dari adanya suatu organisme yang tumbuh secara tidak terkendali ataupun organisme yang populasinya menurun akibat persaingan makanan yang ketat dan sumber makanan yang menghilang.
Hal ini dapat berujung pada gangguan dan ketidakseimbangan ekosistem. Umumnya, gangguan pada ekosistem bisa terjadi karena dua faktor, yakni karena faktor alam dan faktor manusia.
Faktor Alam
1) Banjir
2) Tanah longsor
3) Gunung meletus
4) Gempa bumi
5) Kebakaran hutan akibat kemarau panjang
6) Badai
Faktor Manusia
1) Perburuan liar
2) Eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
3) Penggundulan hutan
4) Pembakaran hutan
5) Pembuangan limbah secara sembarangan
6) Pembuangan sampah secara sembarangan
Sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya, hendaknya kita tidak merusak ekosistem dan justru ikut berupaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem, seperti:
1) Menanam kembali tanaman sehingga produsen di sekitar kita dapat terjaga keberadaannya.
2) Memanfaatkan dekomposer untuk menyuburkan tanah di sekitar.
3) Tidak melakukan pembunuhan dan perburuan hewan secara ilegal.
4) Melakukan pengolahan limbah sesuai aturan yang ada.
Demikian penjelasan mengenai keseimbangan dan ketidakseimbangan ekosistem. Jangan lupa untuk terus menjaga ekosistem di sekitar kita, ya!
(MG Meisya Primajesta Ismujati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.