Pengetahuan Umum IPS

Rangkuman Pengetahuan IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka: Kedatangan Bangsa-Bangsa Asing ke Nusantara

bangsa-bangsa asing telah berdatangan ke Indonesia sekitar abad ke-16 Masehi. Awal mulanya hanya satu atau dua bangsa yang datang.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Googlemaps
Peta Indonesia 

Hal itu kemudian dimanfaatkan oleh bangsa Spanyol dan bangsa Portugis. Kerajaan Ternate mendapat dukungan dari bangsa Portugis dan Kerajaan Tidore mendapat dukungan dari bangsa Spanyol.

Namun, seiring waktu berjalan, rakyat Ternate dan Tidore menyadari bahwa sebenarnya mereka dimanfaatkan dan dirugikan dengan kedatangan bangsa- bangsa asing ini  (Portugis dan Spanyol) kemudian mereka melakukan perlawanan dan berusaha mengusir bangsa asing dari wilayahnya.

3. Kedatangan Bangsa Belanda


Bangsa Eropa yang datang ke Indonesia selanjutnya  adalah Belanda. Bangsa Belanda melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Banten pada tahun 1596 yang dipimpin oleh  Cornelis de Houtman. Selanjutnya, Belanda melakukan pelayaran lagi sampai akhirnya menemukan tujuannya, yakni daerah Timur Indonesia yang terkenal dengan daerah penghasil rempah-rempah. 


Awalnya, bangsa Belanda datang memiliki tujuan yang sama dengan bangsa - bangsa  sebelumnya, yaitu berdagang. Namun seiring berjalannya waktu, bangsa Belanda Ini ingin menguasai perdagangan di daerah Banten sehingga terjadi perlawanan dari rakyat Banten.


4. Kedatangan Bangsa Inggris 


Selanjutnya, bangsa Eropa yang melakukan pelayaran ke Indonesia, yaitu Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Karena Perdagangan rempah-rempah di Eropa sangat menguntungkan sehingga mereka berusaha mendapatkan dari daerah penghasil rempah-rempah (Indonesia).

 

Awalnya, semua bangsa Eropa yang datang ke Indonesia bertujuan untuk berdagang dan mendapatkan rempah-rempah.

Namun, seiring berjalannya waktu mereka menginginkan keuntungan yang lebih dengan melakukan monopoli perdagangan yang pada akhirnya melakukan penjajahan sehingga membuat terjadinya berbagai perlawanan dari rakyat Indonesia.

(MG Ananda Putri Oktaviani)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved