Pelaku Wisata di Kawasan Borobudur Magelang Diminta Tak Nuthuk Harga Selama Masa Libur Nataru

Praktik nuthuk harga dikhawatirkan akan mencoreng citra pariwisata di Magelang, khususnya kawasan Borobudur.

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Suasana kunjungan ke monumen Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, beberapa waktu lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah meminta pelaku wisata di daerahnya tidak aji mumpung untuk melakukan praktik nuthuk atau memasang tarif tak wajar saat momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Praktik nuthuk harga dikhawatirkan akan mencoreng citra pariwisata di Magelang, khususnya kawasan Borobudur.

Pesan tersebut telah disampaikan kepada pelaku wisata di Borobudur melalui berbagai forum jelang momen Nataru.

"Kita harus membangun wisata yang berkualitas," ujar Camat Borobudur, Subiyanto, Selasa (26/12/2023).

Dia mengatakan, praktik nuthuk harga ini dapat merusak citra kawasan Borobudur yang selalu dibanjiri wisatawan saat momen libur panjang.

Selain itu, wisatawan juga menjadi enggan untuk datang kembali jika memiliki pengalaman tak mengenakkan.

"Indikatornya adalah ketika ada yang berkunjung ke sini kemudian bersama menikmati dari kunjungan wisata mereka akan mengajak teman-teman untuk kembali lagi dan berkunjung. Jangan sekali-kali berbuat kontraporduksi dengan pariwisata berkualitas, salah satunya nuthuk," jelasnya.

Disinggung terkait sanksi, Subiyanto mengaku tak memiliki kewenangan terkait hal tersebut.

Namun seluruh pelaku wisata dikatakan telah diedukasi dan memiliki kesadaran untuk tak melakukan praktik nuthuk.

"Karena pada dasarnya ketika berbuat kontraproduktif toh dampaknya kembali kepada kita," katanya.

Warga setempat juga sudah bersiap untuk menyambut wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur.

Salah satunya dengan menyiapkan kantong-kantong parkir cadangan seandainya tempat parkir milik pengelola resmi penuh.

"Masyarakat sudah menata diri, mereka mengambil peluang, mengambil masa-masa Nataru itu untuk istilahnya bersama sama melayani pengunjung sekaligus untuk berorganisasi," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved