Tahun Baru 2024

Waspada Hujan Ekstrem Tahun Baru 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kembali agar masyarakat tetap waspada hujan ekstrem yang akan terjadi

Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Hujan ekstrem malam pergantian tahun baru pada tiga tahun silam menjadi catatan sejarah bagi Indonesia.

Berbagai wilayah di Indonesia mengalami banjir besar hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kembali agar masyarakat tetap waspada hujan ekstrem yang akan terjadi hingga puncak musim pada Januari hingga Februari 2024.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut potensi bencana hidrometeorologi basah akan tinggi yang dapat menimbulkan banjir, longsor, dan angin kencang.

Menurutnya, periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) curah hujan di Indonesia akan meningkat di berbagai wilayah.

Wilayah yang perlu waspada akan hujan ekstrem di antaranya daerah aliran sungai (DAS), bantaran sungai, dan lereng-lereng bukit.

“Banjir tidak selalu terjadi karena hujan lebat tetapi hujan biasa saja pun bisa menimbulkan banjir utamanya di wilayah yang memiliki lahan kritis,” kata Dwikorita di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Dia mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor dampak cuaca ekstrem.

Posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudra memungkinkan terjadi dinamika atmosfer.

“Waspadai wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan itu setelah Natal hingga sampai setelah tahun baru atau awal bulan,” kata Dwikorita.

“Potensi hujan lebat di wilayah itu bisa sampai ekstrem dapat disertai angin kencang,” tukasnya.

Menurutnya, wilayah utara Indonesia yang berbatasan dengan daerah khatulistiwa seperti Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan perlu waspada terhadap cuaca ekstrem.

Dwikorita menambahkan dalam periode Nataru ada potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia, Pasifik, dan Selat Sunda.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan sebanyak ratusan unit pelayanan terpadu (UPT) posko disiapkan di sejumlah titik terutama pelabuhan hingga bandara.

Hal itu untuk menunjang tingginya pergerakan masyarakat selama Nataru.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved