Berita Sleman Hari Ini
Progress Kontruksi Tol Jogja-Solo Paket 2.2 Capai 20 Persen, Target Selesai Akhir Tahun 2024
Pembangunan proyek jalan tol Jogja- Solo- YIA seksi 2, paket 2.2 saat ini terus berjalan. Progres kontruksinya telah mencapai 20 persen.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pembangunan proyek jalan tol Jogja- Solo- YIA seksi 2, paket 2.2 saat ini terus berjalan. Progres kontruksinya telah mencapai 20 persen.
Jika semua berjalan lancar, jalan tol sepanjang 3,25 kilometer yang menghubungkan junction Sleman sampai Kalurahan Trihanggo ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024.
Nantinya, jalan bebas hambatan ini akan terintegrasi sebagai pintu on-off untuk jalan tol Jogja- Bawen seksi 1 yang dibangun dari Tirtoadi hingga simpang susun Banyurejo.
Baca juga: Diprediksi 180 Ribu Wisatawan Bakal Kunjungi Gunungkidul pada Libur Nataru 2023-2024
"Target kami akhir tahun 2024. Tentunya dengan catatan, semua lahan tersedia dan lain sebagainya. Kalau semua smooth dan itu tercapai, akhir tahun depan mudah-mudahan kami bisa menyelesaikan paket 2.2 ini. Karena ini terintegrasi dengan jalan tol Jogja- Bawen seksi 1. Tentu, kalau di sana sudah selesai dan kami belum juga kan tidak bisa digunakan karena tidak ada akses. Makanya kami selalu berkoordinasi dengan Jogja-Bawen, target kami juga selalu inline," kata Manager Pengendalian Pembangunan Jalan tol Jogja- Solo paket 2.2, PT JMJ (Jasa Marga Jogja-Solo), Aldian Wiga, Senin (18/12/2023).
Data yang diterima Tribun Jogja, total kebutuhan lahan untuk membangun proyek strategis nasional sepanjang 3,25 kilometer ini sebanyak 398.978,80 meter persegi.
Sejauh ini, baru 265.645,00 atau setara 66,6 persen lahan yang sudah dibebaskan dan siap untuk dibangun kontruksi. Sisanya, 133.333,80 atau sekira 33,4 persen belum dibebaskan.
Lahan yang belum dibebaskan ini terdiri dari 69.245 meter persegi atau (17,4 persen) merupakan tanah kas desa (TKD). Sedangkan 64.088,80 meter persegi (16,1 persen) merupakan lahan pribadi.
Menurut Aldian, lahan pribadi yang belum dibebaskan bukan berarti pemiliknya menolak pembangunan jalan tol. Namun terkendala persyaratan yang dijadikan dokumen untuk pembebasan.
Misalnya, ada yang terkendala waris maupun sengketa. Lalu ada juga yang dokumen lengkap namun saat hendak pembayaran meninggal dunia sehingga harus mengurus berkas lanjutan.
Juga ada yang pemilik lahan memiliki tanggungan sehingga belum bisa dibayarkan sebelum yang bersangkutan menyiapkan uang pelunasan.
Bahkan di Padukuhan simping, Tirtoadi kata dia ada yang retur, karena pemilik lahan terdampak salah menunjukkan sertifikat saat proses pembebasan lahan.
"Itu kejadian di lapangan yang tak terduga. Tapi proses (pembebasan) ini tetap berjalan. Tidak ada stuck. Jadi tinggal waktu yang menjawab," kata dia.
Sementara itu, pejabat Humas PT Adhikarya selaku kontraktor yang membangun jalan tol Jogja Solo paket 2.2 ini, Agung Murhandjanto mengatakan, progres kontruksi hingga saat ini telah mencapai 20 persen.
Pekerjaan yang sudah dilakukan di Ringroad meliputi pembongkaran separator, dan pelebaran jalan satu meter sepanjang satu kilometer di Trihanggo.
Sedangkan di luar Ringroad Sleman, terutama di wilayah Tirtoadi sedang membangun box culvert, pengecoran underpass dan pemadatan timbunan badan jalan.
Pihaknya optimis pekerjaan kontruksi bakal selesai sesuai target yang ditentukan.
"Kami optimis tercapai. Problem kita cuma di pembebasan lahan. Kalau semua sudah terbuka kami akan cepat lari membangun kontruksinya," kata dia. (rif)
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.