Nitilaku 2023 Jadi Rangkaian Dies Natalis UGM ke-74 Beri Pesan Menjaga Kebangsaan

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Nitilaku 2023 menjadi salah satu peringatan Dies Natalis Universitas Gadjah Mada (UGM) ke-74. Nitilaku juga menjadi tradisi UGM sejak 2012 lalu. 

Tahun ini, Nitilaku mengangkat tema besar Kenduri Kebangsaan Merajut Tenun Ke-Indonesiaan. 

Ketua Pokja Nitilaku , Bambang Paningron mengungkapkan UGM perlu merespon situasi politik saat ini.

Sebagai institusi pendidikan, UGM harus mengedepankan kepentingan bangsa yang lebih besar. 

Sehingga pada Nitilaku 2023 ini, UGM menghadirkan Kenduri Kebangsaan dan lintas agama, hingga menghadirkan tokoh agama. 

"Tujuannya adalah kita sepakat bersama membangun Indonesia melalui kedamaian, mengingatkan kembali pada seluruh masyarakat untuk tidak terlalu emosional menghadapi keniscayaan-keniscayaan yang akan terjadi. Itu sebagai highlight yang penting dalam Nitilaku 2023 ini," ungkapnya, Kamis (14/12/2023). 

Pada Nitilaku 2023 ini, pihaknya juga bakal memberikan penghargaan pada lima alumni UGM yang memiliki peran dan pengaruh besar.

"Kiprah alumni ini luar biasa, tetapi nggak ada sorotan sama sekali. Kadang mereka juga menolak diberikan penghargaan, karena memang tujuannya mengabdi. Migunani tumraping liyan ini yang kemudian harus kita ingatkan kepada alumni UGM ," sambungnya. 

Kenduri Kebangsaan Nitilaku 2023 sendiri bakal digelar pada Sabtu (16/12/2023) di Balairung Kantor Pusat UGM .

Pada hari yang sama juga akan digelar Panggung Kesenian Nitilaku 2023 di Lapangan Pancasila UGM . 

Baca juga: UGM, Pemda DIY dan Kejati DIY Siap Berikan Pelayanan Hukum ke Perangkat Kelurahan se-DIY  

Selanjutnya pada Minggu (17/12/2023) bakal digelar Kirab Budaya Nitilaku 2023 di Boulevard - Balairung Kantor Pusat UGM , dan dilanjutkan dengan Panggung Kesenian Nitilaku 2023 di Lapangan Pancasila UGM . 

"Ada Pasar Kangen juga, ini adalah ruang UGM membuka diri kepada masyarakat. Pada dasarnya Nitilaku ini UGM membuka diri untuk kehadiran masyarakat luas. Dan UGM juga memberikan perhatian pada UMKM dan pedagang di sekitar wilayah Jogja," terangnya. 

Rektor UGM , Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D mengatakan Nitilaku menjadi menjadi wujud UGM lahir tidak hanya sebagai menara gading yang sendiri tetapi juga kebersamaannya dengan sekitar masyarakat, juga dengan keraton. 

Menurut Ova, Nitilaku menjadi tradisi yang perlu dilanjutkan.