Kisah Novel Gadis Kretek hingga Jadi Serial, Ada Kaitannya dengan Muntilan Magelang
Cerita dalam Film Gadis Kretek itu awalnya berupa Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala diterbitkan pada 2012 oleh Gramedia Pustaka Utam
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com - Film Gadis Kretek jadi pembicaraan banyak orang.
Cerita dalam Film Gadis Kretek itu awalnya berupa Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala diterbitkan pada 2012 oleh Gramedia Pustaka Utama.
Kemudian novel itu diadaptasi menjadi sebuah serial di Netflix.
Bagaimana proses cerita dan kisah proses Gadis Kretek ditulis?
Ratih Kumala menceritakan kisah di balik Gadis Kretek.

Gadis Kretek bercerita tentang Dasiyah atau Jeng Yah (Dian Sastrowardoyo), putri pemilik perusahaan rokok kretek yang ingin menjadi peracik saus kretek andal.
Namun, mimpinya itu terhalang oleh masyarakat yang patriarkis.
Ratih mengatakan, Gadis Kretek adalah cerita fiksi.
Ide ceritanya datang dari kecintaannya pada sejarah dan kehidupannya yang dekat dengan industri kretek.
Sebagai informasi, keluarga Ratih adalah pemilik perusahaan kretek lokal di Muntilan, Jawa Tengah, yang beroperasi di masa lalu.
Masa kecil Ratih dihabiskan di rumah keluarga kakeknya di Muntilan.
Muntilan adalah satu diantara kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang.
Meski saat itu usaha kretek keluarganya sudah tidak ada, Ratih kerap mendengar cerita-cerita perusahaan kretek dari anggota keluarganya.
Baca juga: Menengok Pasar Kayu Muntilan, Salah Satu Lokasi Syuting Film Gadis Kretek yang Tayang di Netflix
“Aku sendiri tidak berdasarkan karakter siapa enggak. Gadis kretek itu fiksi aku ngarang-ngarang.
“Aku suka sama sejarah, aku masukin ke dalamnya. Aku akrab sama industri kretek itu yang aku pinjam,” ujar Ratih Kumala di Semesta Buku, Kamis (7/12/2023).

“Ini mungkin terjadi pada penulis yang lain. Ini aku masukin sisi diri aku dan aku buat karakter, selalu seperti ini. Ini gabungan dari beberapa yang aku tahu. Yang kita kira-kira bisa masuk nih,” lanjut Ratih.
Ratih juga menceritakan proses awal menciptakan karakter Soeraja.
Awalnya ia hanya ingin karakter di novelnya bernama Raya.
Karena ejaan lama, tulisannya adalah Raja.
“Untuk bisa mendapat feel ini nama jadul, seperti nama jadul Indonesia laki-laki depannya aku tambahkan Soe. Sesederhana itu sebenarnya,” kata Ratih.
Ratih mengatakan, ia memang sengaja menciptakan karakter Soeraja ini sebagai sosok laki-laki yang merintis kariernya dari nol sampai akhirnya menjadi sukses meski dengan cara licik.
Ratih mengatakan, pemilihan pemeran di serial Gadis Kretek dilakukan pada akhir tahun 2020.
Sebagian dari para pemeran Gadis Kretek hasil dari casting, namun sebagian lagi ada yang dipilih dari awal.
“Jadi Dian Sastrolah yang mengikuti skenario dari awal, calon aktornya itu kita main sesuai aturan. Dia yang berserah diri, dia yang mengikuti karakter yang sudah dibuat di Gadis Kretek ini. Ketika coba menawarkan dia, Dian menguasai sekali dengan membaca buku, baca skenario,” ujar Ratih.

Setelah karakter Jeng Yah, Ratih memilih pemeran anggota keluarga.
Ratih membayangkan siapa yang cocok memerankan jadi Idrus, ayah Jeng Yah dan memerankan karakter Bu Roemaisa, ibu Jeng Yah.
Lalu, karakter yang cocok dengan adik Jeng Yah, Rukayah.
Kemudian, dari situ baru memilih siapa yang cocok memerankan karakter sekeliling lainnya. Seperti karakter Seoraja dan juga Seno.
Ratih mengaku salut pada Arya Saloka.
Saat casting, Arya langsung mempelajari tentang gambaran dari cerita Gadis Kretek, termasuk karakter Lebas yang diperankannya.
Ratih mengatakan, Arya Saloka berhasil melepas karakter Aldebaran di sinetron Ikatan Cinta yang melekat padanya.
“Saya sebenarnya lumayan senang ya dengan Gadis Kretek karena ada beberapa pemain yang punya image karakter kayak Dian Sastro image sangat kental dengan karakter Cinta di AADC,” ucap Ratih.
“Terus Arya image sangat kuat dengan Mas Al, tapi dia menundukkan karakter yang dia mainkan menjadi karakter baru. Buat saya mereka keren,” tutur Ratih. (Kompas)
Tiga Inovasi ASN Diluncurkan, Pemkot Magelang Pacu Perubahan Birokrasi dan Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Retret Kadin di Akmil Magelang Mundur, Belum Ada Agenda Kedatangan Prabowo |
![]() |
---|
Cerita Produsen Bendera dan Spanduk di Magelang Banjir Pesanan Bendera One Piece |
![]() |
---|
Kronologi Truk Tabrak Kontainer di Depan Pasar Jambu Tempuran Magelang |
![]() |
---|
Program GENTING Bentuk Ikhtiar Pemkot Magelang Turunkan Risiko Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.