Berita Sleman Hari Ini

Pemkab Sleman Ajak Semua Pihak Aktif Hapus Kekerasan pada Perempuan dan Anak 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memperingati puncak Hari Anti Kekerasan pada Perempuan dan anak, di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Senin (4/12/2023)

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok. Pemkab Sleman
Bupati Sleman Kustini Sri saat menghadiri peringatan hari Anti Kekerasan terhadap perempuan dan anak di pendopo rumah dinas Bupati, pada Senin (4/12/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memperingati puncak Hari Anti Kekerasan pada Perempuan dan anak, di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Senin (4/12/2023).

Kegiatan ini dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap kaum rentan, sekaligus meningkatkan kesadaran bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan pelanggaran HAM serta menjamin perlindungan yang baik terhadap survivor. 

"Kami ingin mengajak semua orang untuk turut terlibat aktif sesuai dengan kapasitasnya dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Wildan Solichin. 

Baca juga: Ketua DPP PSI Aishah Gray Sampaikan Maaf Kepada Warga Yogyakarta Atas Kegaduhan Ade Armando

Ia mengungkapkan, dari Januari hingga bulan Oktober 2023, tercatat ada sebanyak 168 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 172 kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sleman.

Pemkab Sleman, kata dia, telah melakukan pelbagai upaya untuk memberantas terhadap kasus kekerasan tersebut.

Di antaranya, melalui upaya kuratif yang dilakukan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak bekerjasama dengan lintas sektor terkait.

Selain itu, di tingkat Kapanewon dan Kalurahan juga telah dilakukan upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif melalui Forum Perlindungan Korban Kekerasan (FPKK), satgas, maupun para kader Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT).

"Pada tahun ini sebagai upaya dalam membantu penyintas mengatasi masalah yang dihadapi, Pemerintah Kabupaten Sleman memberikan bantuan kepada 115 penyintas perempuan dan 115 penyintas anak," kata Wildan.

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mendukung upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sleman.

Sebab, kekerasan dengan berbagai bentuk apapun menurut dia merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang tidak bisa ditoleransi.

Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat di Sleman untuk turut aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi setiap warga masyarakat dan mendukung korban kekerasan.

"Peringatan hari anti kekerasan terhadap Perempuan ini saya harapkan akan semakin meningkatkan kolaborasi, koordinasi, dan sinergi di antara pemangku kepentingan untuk mendorong upaya edukasi kepada semua pihak untuk menurunkan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan," katanya. 

Kustini juga mengimbau kepada korban yang menerima kekerasan, baik Kekerasan fisik maupun serangan verbal, supaya tidak perlu ragu untuk melapor. Pihaknya siap untuk memberikan pendampingan terhadap para korban. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved