DPW PSI DIY Angkat Bicara Tanggapi Pernyataan Ade Armando Soal Politik Dinasti di DIY

Berkaitan hal tersebut, Kamarudin mengatakan bahwa pernyataan Ade Armando tidak berkaitan dan tidak mewakili dari PSI. 

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PSI DIY), Kamaruddin. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PSI DIY) Kamaruddin angkat bicara terkait pernyataan politisi PSI, Ade Armando, yang menyinggung politik dinasti di Yogyakarta lewat unggahan video di media sosial pribadinya.

Berkaitan hal tersebut, Kamarudin mengatakan bahwa pernyataan Ade Armando tidak berkaitan dan tidak mewakili dari PSI. 

Ia menyampaikan bahwa PSI DIY selalu menghormati keistimewaan DIY, karena Yogyakarta memiliki sejarah panjang dalam perjuangan bangsa. 

Menurutnya, Yogyakarta memiliki aturan hukum yang istimewa seperti UUK DIY. 

"Kami akan menerima segala aspirasi warga Yogyakarta karena warga Yogyakarta sudah dianggap sebagai sedulur bagi kawan kawan PSI," ujar Kamarudin.

Menurut Kamar, PSI DIY akan selalu menerima dengan hati dan pehuh keterbukaan jika ada aspirasi dari warga Yogyakarta terkait pernyataan Ade Armando tersebut. 

"Kita terima dengan hati, dengan keterbukaan. Aspirasi dari sedulur Jogja itulah merupakan aspirasi bersama yang memang menjadi hak sedulur Jogja," jelas Kamar. 

Ia juga menyampaikan jika pernyataan Ade Armando merupakan ungkapan pribadi, pernyataan sebagai individu dan karena itu tidak terkait PSI sebagai pernyataan partai. 

"Ade Armando menyampaikannya melalui media sosial pribadi ya. Jadi memang bukan dalam ranah PSI. Meskipun Ade Armando sebagai caleg PSI, namun tidak masuk dalam kepengurusan organisasi parpol. Hari ini yang bersangkutan juga sudah meminta maaf kepada kita semua, warga di Yogyakarta," jelas Kamar. 

Sementara terkait sikap PSI, Ia menyebut pihaknya juga selalu menghormati Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu daerah istimewa. 

"Selain sudah dituangkan dalam hukum UUK DIY, Yogyakarta kita kenal memilili sejarah panjang dalam mempertahankan NKRI. Yogyakarta adalah kota perjuangan. Kita selalu ingat dan hormati keistimewaan DIY itu," ujarnya.

Adapun dalam video yang diunggah 2 Desember 2023, Ade Armando merespons aksi demonstrasi aliansi mahasiswa berbagai universitas di Yogyakarta, yang salah satunya seruannya mengkritik politik dinasti. 

"Dalam aksi itu mahasiswa di Yogya menggunakan kaus Republik Rasa Kerajaan, ini ironis sekali karena mereka (mahasiswa) itu ada di wikayah yang jelas jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja," kata Ade. 

Aksi yang digelar pada 29 November 2023 di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret itu, mahasiswa menyoroti agenda reformasi yang mandeg hingga dugaan politik dinasti yang diduga dijalankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan putranya Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu Presiden 2024. 

Dalam unggahan videonya, Ade Armando juga meragukan aksi gabungan yang diikuti antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI) itu. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved