Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 2 Desember 2023 Sore: Tercatat 48 Kali Aktivitas Kegempaan Guguran

Gunung Merapi sore ini tidak terpantau mengeluarkan guguran lava maupun awan panas guguran, Sabtu (2/12/2023). Hal ini berdasarkan periode pengamatan

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi dari Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi sore ini tidak terpantau mengeluarkan guguran lava maupun awan panas guguran, Sabtu (2/12/2023).

Hal ini berdasarkan periode pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pukul 12:00 - 18:00 WIB.

Meski demikian, tercatat aktivitas kegempaan guguran (Jumlah : 48, Amplitudo : 3-23 mm, Durasi : 23.88-152.8 detik).

Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 56, Amplitudo : 3-5 mm, S-P : 0.4-0.5 detik, Durasi : 6.1-10.3 detik).

Baca juga: Film 13 Bom di Jakarta Jadi Penutup Jogja-NETPAC Asian Film Festival Ke-18

Vulkanik Dangkal (Jumlah : 3, Amplitudo : 32-42 mm, Durasi : 7.4-11.2 detik).

Tektonik Jauh (Jumlah : 1, Amplitudo : 25 mm, S-P : 17.92 detik, Durasi : 164.96 detik).

Secara meteorologi, cuaca mendung dan hujan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 19.5-20 °C, kelembaban udara 81-89 persen, dan tekanan udara 871.8-919.4 mmHg. Volume curah hujan 9 mm per hari.

Visual Gunung kabut 0-III. Asap kawah nihil.

Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved